Setelah mendapatkan rumah kontrakan yang sangat sederhana dan berbentuk petakan.
Amelia tidak merasa risih atau merasa jijik dengan tempat yang sangat berbeda jauh dengan apa yang dia tempati sebelumnya dan Amelia malah merasa jauh lebih tenang saat dirinya, bisa menikmati kehidupan mandirinya tanpa ada tatapan benci yang setiap hari harus dia dapatkan dari ibu mertuanya yang selalu memperlihatkan rasa tidak suka kepadanya.
"Hah! Ternyata hidup seperti ini jauh lebih nyaman daripada sebelumnya," ucap Amelia yang saat ini sedang duduk sambil menyesap secangkir teh hangat di tangannya, dia terus mendesah pelan dan masih merasakan semuanya seperti sebuah mimpi baginya, karena semua yang sedang dia alami tidak pernah terpikir olehnya, jika akan berakhir dengan sangat menyedihkan seperti saat ini.
"Hmmm! ya Tuhan! Mengapa takdirku sangat buruk sekali? Aku tidak melakukan hal jahat apapun dan sejak kecil aku selalu mendapatkan banyak penderitaan. Bahkan, saat bersama orang yang sangat aku cintai, aku harus mendapatkan penderitaan semenyakitkan seperti ini! Apakah Tuhan memang tidak ingin melihat aku bahagia atau mungkin … Ini cara Terbaik yang Tuhan berikan agar aku bisa menghargai diriku sendiri?" Ucap Amelia yang masih bertanya di dalam hatinya, dengan semua pengalaman buruk yang dia alami dan hanya saat bersama Daniel dia bisa merasakan sebuah kebahagiaan, kehangatan dan indahnya di cintai. Namun itu semua tidak ada yang abadi dan hanya beberapa tahun saja, dia mengalaminya.
"Hah! Walaupun hanya beberapa tahun, setidaknya aku bisa merasakan kebahagiaan itu walaupun harus berakhir dengan menyakitkan juga, tapi … Sudahlah! Aku tidak mau mengingat itu semua! Aku harus semangat dan aku harus membuktikan pada diriku sendiri, jika aku bisa mendapatkan kebahagiaan itu walaupun tidak ada dia di samping ku!" Ucap Amelia yang segera menghapus air mata yang sempat jatuh dari sudut matanya dan dia segera menaruh cangkir ditangannya dan mengambil ponsel yang ada di depannya.
"Aku harus mencari pekerjaan! Ya, aku harus mencarinya! Kalau tidak … Uang yang aku miliki akan segera habis dan bagaimana bisa aku menjalani kehidupan ini tanpa ada uang!" Ucap Amelia sambil menatap layar ponselnya dan dia memang sudah mengganti kartu dengan nomor yang baru, agar Daniel tidak bisa menghubungi dirinya dan dia benar-benar ingin memutuskan semua hal yang menyangkut dengan mantan suami yang sudah menyakiti dirinya.
Sehingga, Amelia saat ini tidak memiliki kontak apapun yang berhubungan dengan masa lalunya dan hanya ada nomor pemilik dari rumah kontrakan yang saat ini dia tinggali dan nomor sopir taksi yang membantu dirinya mencari rumah kontrakan itu
Saat melihat layar ponselnya, Amelia hanya mendesah pelan dan dia terus mencari info lowongan kerja di beberapa situs, group atau sosial media yang dia ketahui.
"Huft! Semoga saja ada info lowongan kerja yang cocok denganku. Apalagi umurku sudah tidak muda lagi dan semua ijazahku … Haist! Aku lupa membawanya! Bahkan aku lupa menaruhnya, entah di mana letaknya saat ini!" Ucap Amelia sambil memijat dahinya, karena dirinya hanya memiliki kartu identitas dan dirinya sendiri tanpa memiliki surat penting lainnya.
Sehingga, Amelia hanya bisa mencari pekerjaan yang bisa menerimanya dengan keadaan seadanya seperti itu.
Sehingga, butuh waktu cukup lama untuk Amelia mencari pekerjaan yang cocok di semua sosial media yang dia kunjungi dan tanpa terasa waktu pun berlalu begitu cepat, hingga waktu pun sudah memasuki waktu sore hari.
Saat itu pula, Amelia sudah hampir putus asa.
"Hah! Sulit sekali mencari pekerjaan yang tanpa pengalaman dan tanpa memiliki surat berharga seperti aku ini! Sepertinya akan sangat sulit untuk mendapatkannya," ucap Amelia yang terus menghela napas dan dia mulai putus asa.
"Sudahlah! Lebih baik aku akhiri saja untuk hari ini, besok mungkin …." Belum selesai Amelia bicara.
Tiba-tiba saja.
Amelia mendapatkan sebuah informasi tentang lowongan pekerjaan yang hanya mengandalkan identitas dan penampilan yang paling diutamakan.
Membuat mata Amelia yang sempat sudah lelah dan lesu pun kembali bersinar cerah.
"Eh! Ini … Ini ada info lowongan pekerjaan yang tanpa harus memiliki surat penting dan juga pengalaman! Juga … Umur … Umur juga tidak menjadi patokan asal memiliki penampilan menarik," ucap Amelia sambil tersenyum dan dia menatap dirinya sendiri yang masih terlihat masih menarik dan tubuhnya yang juga terlihat masih indah, membuat Amelia sedikit merasa percaya diri jika dia bisa mencobanya.
"Emmm … Sepertinya aku bisa masuk dalam persyaratan itu! Lebih baik, aku mencobanya saja dulu dan masalah akan diterima ataukah tidak, kita lihat saja nanti. Yang penting aku berusaha dulu, ya kan?" Ucap Amelia dengan penuh semangat dan dia belum tahu pekerjaan apa yang akan dia lakukan. Karena di info lowongan pekerjaan itu, hanya membutuhkan seorang pelayan wanita dengan kualifikasi yang disebutkan. Sehingga, Amelia pikir hanya akan menjadi pelayan toko biasa dan tentang upah yang akan di dapat, Amelia tidak peduli dengan itu semua. Asal bisa mendapatkan gaji dan bisa membiayai kehidupannya. Amelia sudah sangat bersyukur.
"Baiklah! Ayo kita melamar kerja! Amel kamu harus semangat! Kamu pasti bisa membiayai diri kamu sendiri dan mulai sekarang! Aku Amelia bisa hidup tanpa bayang-bayang Daniel dan cinta yang memuakkan itu, ya! Amel kamu pasti bisa!" Ucap Amelia dengan penuh semangat, lalu Amelia pun kembali menatap layar ponselnya dan segera menghubungi nomor yang tertera di info lowongan kerja yang dia dapatkan itu.
Saat Amelia menghubungi nomor yang tertera itu, tidak lama kemudian.
Panggilan telepon nya pun langsung terhubung dan segera di jawab olehnya.
"Halo, selamat sore! Ada yang bisa saya bantu?" Jawab orang itu dan dari seberang sana terdengar suara perempuan yang menjawab panggilan telepon dari Amelia.
Secepatnya Amelia pun langsung menjawabnya.
"Halo, selamat sore Bu! Mohon maaf sudah mengganggu waktunya, saya … Saya ingin bertanya apakah lowongan kerja di tempat ibu masih ada?" Tanya Amelia.
Wanita yang menjawab telepon Amelia yang awalnya terdengar lemas pun langsung bersemangat saat mendengarnya.
"Ah iya! Ada … Ada masih ada mbak! Apakah anda mendapatkan nomor saya dari info lowongan kerja yang saya sebarkan?" Tanyanya dengan penuh semangat, karena ternyata dia masih kekurangan satu orang pelayan yang malam ini, harus mengerjakan pekerjaan sebagai pelayan di bar tempat dia kerja, apalagi saat ini adalah malam Minggu, tempat itu akan semakin ramai dan dipenuhi oleh orang-orang penting yang ingin menghabiskan Sabtu malamnya dengan bersenang-senang.
Sehingga, saat mendengar Amelia bertanya tentang lowongan kerja kepadanya, tentunya adalah sebuah keberuntungan baginya yang tidak jadi mendapat amarah dari sang pemilik bar tempat dia bekerja itu.
"Mbak! Maaf saya ingin bertanya, apakah mbak ingin bekerja di tempat saya? Mbak serius kan mau bekerja? Jangan hanya bermain atau bercanda saja, mbak harus serius!" Ucapnya dengan tegas.
Amelia yang belum mengatakan apapun langsung terkejut, karena dia baru kali ini mendengar tempat bekerja seperti itu, lebih tepatnya yang lebih antusias adalah orang yang membuka lowongan kerja bukan yang melamarnya.
Sehingga, Amelia pun menelan ludah berkali-kali dan akhirnya dia kembali fokus dengan tujuan utamanya.
"Ah … Iya Bu! Saya sungguh sangat serius dan saya benar-benar sangat membutuhkan pekerjaan. Tapi benarkan, tidak harus memiliki ijazah atau pengalaman kerja seperti yang tertera di info lowongan kerja itu?" Tanya Amelia untuk memastikan, karena dia takut tidak sesuai yang dia baca sebelumnya.
Wanita itu langsung menjawabnya dengan tegas.
"Ya! Semua yang tertera itu sangat benar dan saya hanya mencari wanita yang masuk ke kriteria yang ditulis juga. Emmm … Apakah anda sesuai dengan persyaratan yang tertera? Dan bolehkah anda mengirimkan foto wajah dan diri anda serta kartu identitas saja. Itu saja yang saya butuhkan," ucapnya.
Mendengar itu, Amelia langsung menyetujuinya dan baginya itu tidak sulit sama sekali.
"Baiklah Bu! Saya akan mengirim foto saya dan semua yang tadi ibu katakan, masalah masuk kriteria atau tidak, ibu nanti bisa menilai sendiri," jawab Amelia.
"Baik! Saya minta sekarang juga! Kalau masuk dengan apa yang saya inginkan, malam ini anda boleh mulai bekerja di tempat saya! Oh ya … Bolehkah saya tahu status anda apa? Jika anda masih terikat pernikahan, saya tidak bisa menerima anda. Hanya wanita yang masih single entah gadis atau pun sudah janda, saya baru mau menerimanya," ucapnya dengan tegas.
Amelia langsung terkejut saat mendengarnya, karena dia belum pernah bekerja pada malam hari.
Namun, dia sangat membutuhkan uang dan saat ini, hanya ini pekerjaan yang bisa dia dapatkan.
Sehingga, Amelia pun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pekerjaan ini.
"Baiklah! Tidak bisa menolaknya! Karena hanya ini kesempatan yang aku miliki untuk mendapatkan pekerjaan!" Gumam Amelia yang berusaha menyemangati dirinya.
Sehingga, pada akhirnya. Amelia pun segera menjawab pertanyaan dari wanita yang sedang bicara dengannya itu.
"Bu! Saya wanita single dan saya ini sudah bercerai dengan suami saya, tapi kartu identitas saya belum sempat saya ubah, karena saya belum lama ini bercerai darinya. Apakah saya bisa diterima?" Tanya Amelia dengan perasaan sangat gugup.
Wanita itu pun tertawa bahagia dan segera menyetujuinya.
"Tentu! Tentu saja bisa. Saya menerima anda dengan tangan terbuka dan ayo cepat! Kirimkan saya foto anda, karena saya sangat penasaran dengan wajah anda, apalagi saat mendengar suara anda yang terdengar sangat lembut dan begitu enak ditelinga saya," ucapnya yang malah memuji Amelia.
Membuat wajah Amelia memerah karena dia merasa sangat malu.
"Ahem! Terima kasih Bu, kalau begitu saya akan mengirim foto saya sekarang juga," jawab Amelia.
"Baik! Saya tunggu sekarang juga!" Jawabnya yang kemudian panggilan itu dia akhiri.
Lalu, Amelia mengirimkan beberapa foto yang ada di dalam galeri ponselnya dan foto dirinya saat ini tanpa riasan.
Setelah itu, Amelia pun mengirimkan foto itu serta foto identitas dirinya kepada orang yang akan menerima dirinya bekerja di tempat itu.
Terkirim.
Semua foto berhasil terkirim dan Amelia merasa sangat gugup dan gelisah, takut dirinya tidak diterima bekerja di tempat itu.
Sambil menunggu dengan cemas. Amelia terus berdoa.
"Ya Tuhan! Semoga aku bisa mendapatkan pekerjaan!" Ucap Amelia dengan perasaan campur aduk yang terus meliputi hatinya.
Hingga, tidak lama kemudian.
Terdengar ponselnya menyala dan ada sebuah pesan masuk saat itu juga.
Secepatnya Amelia membuka pesan itu dan saat Amelia membacanya.
Amelia pun langsung terkejut dengan hasilnya yang menyatakan jika dia diterima untuk bekerja di tempat itu dan malam ini, dia bisa mulai bekerja dengan gaji yang lumayan besar belum ada insentif dan bonus lainnya, membuat Amelia semakin semangat untuk bekerja di tempat itu.
Secepatnya, Amelia segera membalas pesan itu.
"Terima kasih Bu, saya akan datang malam ini," jawab Amelia.
Lalu pesan itu dijawab kembali.
"Sama-sama! Saya tunggu kedatangan kamu," jawabnya dengan mengirim lokasi tempat itu kepada Amelia.
Setelah itu.
Amelia segera menyiapkan diri serta segala kebutuhan yang akan dia bawa ke tempat dia akan bekerja dan hari pertama dia bekerja, dia tidak mau meninggalkan kesan buruk di depan bosnya dan semua hal ingin dia lakukan dengan baik, karena Amelia tidak mau kehilangan pekerjaan pertamanya itu di kesan pertama dia masuk untuk bekerja di hari pertamanya ini.