Sherin terbangun dengan kaget saat dirinya berada di sebuah ruangan yang asing. Lalu Sherin menatap dirinya sendiri, yang masih berpakaian seperti tadi. Seluruh kancing bajunya lepas karena kelakuan laknat kakak tirinya. Namun, ada sebuah jas yang menutupi tubuh depannya. Sherin meringis pelan, merasakan sakit dan perih di lehernya. Pasti itu semua karena cekikan kakak tirinya. Memang malang sekali nasibnya. Punya keluarga tiri semuanya jahat. "Kamu sudah bangun?" Sherin terperanjat kaget dan menarik selimut untuk menutupi dadanya. Menatap tak percaya, pada Revan yang baru saja masuk. "Om Revan?" tanya Sherin tak percaya. Revan berjalan mendekati Sherin dan berdiri di dekat ujung ranjang. "Kamu pingsan karena kehabisan nafas sepertinya. Makanya saya membawamu ke sini," ucap Revan. Dia