Shireen benar-benar tak bisa tidur malam ini, dia memajukan tubuh untuk memeluk suaminya, tangannya menelusup ke balik punggungnya, dia mengusapnya. Namun merasakan kulit yang berbeda dari yang lainnya. Dia pun menjulurkan kepalanya untuk melihat punggung sang suami. Ada bekas luka bakar yang cukup besar, sangat besar malah. Shireen menajamkan penglihatannya. Gyandra yang semula sudah tertidur itu mengeram dan menarik tangan Shireen setengah sadar. “Jangan dilihatin,” bisiknya pelan. “Abang ini kenapa? Kena luka bakar?” tanya Shireen. Gyandra kemudian membuka matanya dan menatap Shireen lekat. Hal yang selalu disembunyikan selama ini. Mungkin ini adalah salah satu cacatnya, yang membuatnya terlalu malu bertelanjang di depan siapa pun. “Kecelakaan waktu kecil,” tutur Gyandra. “Kal