chapter 17

3752 Kata

"Anggun ikhlas. Kak Dion pergi demi nyelametin sahabatnya. Itu mulia. Anggun ikhlas, Kak..." Leo menggeleng pelan sambil berdiri tegak tetapi hatinya retak. "Tapi gue nggak ikhlas, Dek." "Dok!" Seorang perawat keluar dari ruang gawat darurat dengan wajah tegang. "Dok, pasien satu nya lagi mendadak kritis. Dan, pasien Dion ta-tadi bergerak." "Mengapa bisa kritis, Sus? Bukannya pasien bernama Vano kondisinya sudah stabil? Dan, pasien Dion?" Dokter bersiap kembali masuk kedalam ruangan. "Dion ada reaksi?" "Kami sedang mencopot alat pernapasan pasien Dion, seketika pasien satunya lagi kritis. Pasien Dion sedikit ada pergerakan tetapi saya tidak yakin." Ucap perawat itu gugup. Dokter langsung menyuruh beberapa perawat menangani Vano yang memang keadaannya langsung turun secara drastis. "P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN