Bab 22. Luka Hati

1507 Kata

Hampir jam 5 sore, Yumi sudah melajukan sepeda motornya meninggalkan market menuju taman. Dia sudah berdandan rapi untuk ajak berkencan yang diajukannya lalu. Sementara di sisi lain, Kairi sudah seperti detektif, berdiri tak jauh dari bangku taman. Ada Mirza. Saat ini, dia tak ingin Yumi-nya celaka. Mirza benar-benar berbahaya. Namun, yang tak mereka tahu, Mirza tertegun ketika langkahnya terhenti. “Apa yang kulakukan? Kenapa aku di sini? Kenapa aku dituntun oleh kakiku ke tempat ini?” gerutu Mirza. Hatinya juga deg-degan menunggu kedatangan Yumi. Tanpa dia tahu, ternyata Eun Bi mendekatinya. “Kenapa kamu di sini, Mirza?” Mirza terkejut. 'Kenapa tiba-tiba ada Eun Bi? Bagaimana kalau Eun Bi tau aku berkencan dengan gadis miskin seperti Yumi? Bahkan, aku sendiri tidak bisa mentolerir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN