Kalila saat ini berjalan sendiri mneuju ke halte di depan sana. Ia pun berjalan sembari mendengarkan lagu untuk mengisi keheningan nya saat ini.
"Kira-kira gua bisa bertahan lama ga ya. Pokok nya gua harus bertahan apa pun yang terjadi karena gua ga mau di jodohin, lagi pula untuk sementara waktu ini gua juga masih punya tabungan juga" ujar Kalila kepada dirinya sendiri. Ia mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri pada saat ini itu.
Kalila pun sudah sampai di halte. Ia sedang menunggu angkot datang dengan nama dan nomor yang di katakan oleh Yumna tadi itu. Ia menunggu sembari duduk di sana. Saat ini sudah jam enam lebih lima belas, tapi angkot yang ia tunggu belum juga menampakkan diri. Kalila pun sedikit takut jika ia nanti akan telat karena menunggu angkot yang sangat lama tersebut itu.
Sementara saat ini Kelvin baru saja menaiki motor schoopy nya dan ia akan pergi ke kampus. Namun di halte ia melihat ada Kalila yang masih disana padahal saat ini sudah hampir pukul setengah tujuh. Kelvin pun mendekati halte itu dan bertanya kepada Kalila tersebut pada saat ini itu.
"Kenapa La? Kok belum berangkat kamu? Nanti telat lho" ujar Kelvin itu.
"Ah Kak Kelvin, kebetulan ada kakak. Lila mau tanya dong kak kok ga ada angkot yang ke SMA Garuda yang pagi ini kak? Apa angkot nya emang masih lama atau gimana kak?" tanya Kalila dengan bingung kepada Kelvin tersebut.
"Angkot ke SMA Garuda nunggu nya ga disini La, tapi di halte yang depan sana. Tapi kalo sekarang udah ga ada karena udah jam segini, kakak anter aja mau? Tapi balik ke kos dulu buat ambil helm" ujar Kelvin kepada Kalila dan Kalila pun mengangguk sembari mengucapkan beribu terimakasih kepada Kelvin yang mau untuk mengantarkan dirinya pada saat ini. Mereka berdua pun kembali ke kos dan saat ini Kalila sudah mengambil helm baru nya dan memakainya. Ia saat ini membonceng Kelvin dengan motor schoopy Kelvin.
Mereka berada di perjalanan selama kira-kira lima belas menit, Kalila sampai di depan SMA Garuda pada pukul tujuh kurang lima belas menit.
"Makasih banyak ya Kak Kelvin udah mau nganterin. Ga tau deh kalo tadi ga ada Kak Kelvin kayaknya Lila bakalan jadi jamur deh disana" ujar Kalila.
"Sama-sama La, ga usah sungkan ya kalo mau minta tolong sama Kakak bilang aja pokoknya sama kakak" ujar Kelvin dengan senyumannya ke Kalila.
Sementara itu dari parkiran mobil ada Kala yang baru saja keluar dari mobil nya. Selain itu ada juga Barra yang sedang berjalan menuju ke lobby bersama teman-teman nya. Namun perjalanan nya itu terhenti ketika ia melihat cewek yang sedari kemarin ia tunggu kabarnya sudah ada di depan sekolah, tapi ia kesal karena Kalila datang bersama dengan seorang cowok yang mana Barra sendiri tidak tahu siapa cowok tersebut. Ia pun ke sana.
"La, siapa?" tanya Barra yang langsung mengeluarkan aura permusuhan nya kepada Kelvin karena siapa pun cowok yang bersama Kalila, kecuali Kala tentunya, ia tidak akan suka dan akan menjadi musuh dari nya tersebut.
"Apa sih Bar, Kak Kelvin berangkat aja Kak nanti telat loh sampe ke kampus nya. Sekali lagi makasih ya Kak Kelvin" ujar Kalila tersebut saat ini.
"Iya sama-sama Kalila. Kalo gitu kakak berangkat ke kampus dulu ya, kamu sekolah nya yang bener okay?" ujar Kak Kelvin dan ia langsung pergi dari sana. Padahal tadi rasanya Barra ingin sekali bertanya ke Kelvin ada hubungan apa Kelvin dengan Kalila, tapi Kalila seperti mencegah dirinya itu.
"Yang tadi itu siapa La? Bukan pacar baru kamu kan La?" tanya Barra tapi Kalila saat ini melanjutkan perjalanan nya menuju ke kelas nya tersebut.
"La, kamu jawab aku dulu dong, yang tadi itu siapa La?" tanya Barra lagi.
"Astaga Barr, Lo kenapa sih. Gua pusing banget tau ga denger ocehan Lo di pagi hari ini. Udah deh Lo ga usah kepo-kepo gitu" ujar Kalila dengan kesal. Sementara itu Kala yang melihat mereka sedari tadi pun langsung mendekat ke arah Kalila dan Barra. Ia harus menjauhkan Kalila dari Barra saat ini juga.
"Bar, udah lah nanti lagi. Lo ke kelas sana" ujar Kala kepada Barra itu dan akhirnya Barra pun mnegalah juga, ia saat ini pergi ke kelasnya yang sampai saat ini masih Kalila syukuri karena dirinya tidak sekelas dengan Barra lagi.
"Lo kenapa sih La? Tadi Lo di anter siapa?" tanya Kala yang ternyata sama saja dengan pertanyaan dari Barra tersebut yang membuat Kalila menatap tajam ke arah Kala. Kala yang paham pun akhirnya meminta maaf kepada Kalila dan saat ini Kalila serta Kala berjalan menuju ke kelas mereka.
Sesampainya di kelas, Kalila langsung bertemu juga dnegan Renata yang tampak senang melihat nya kali ini. Saat ini Renata ingin berbicara kepada Kalila mengenai dimana Kalila tinggal pada saat ini tapi Kalila sudah lebih dahulu membuat Renata diam. Ia berkata jika nanti saat istirahat ia akan menjelaskan semua nya kepada Renata dan Kala. Biar lah saat ini ia tenang mengikuti pembelajaran di sekolah nya ini yang akan segera berlangsung.
Sementara di SMA Pancasila, saat ini Aksa sudah masuk ke parkiran motor. Seperti biasanya, saat datang teman-teman nya masih berada disana untuk sekadar nongkrong dulu sebelum nantinya mereka masuk ke kelas.
"Wehh udah berangkat Lo Sa" ujar Dhika dan Aksa pun mengangguk saja. Kemudian dari arah parkiran mobil saat ini terlihat ada dua cewek cantik yang baru saja keluar dari mobilnya. Dua orang itu adalah Tiara dan Amira. Tiara yang merupakan mantan dari Aksa dan masih menyukai Aksa itu tampak senang dan berbinar ketika ia melihat Aksa masuk ke sekolah. Ia pun langsung mendekat ke arah Aksa yang kebetulan masih ada di parkiran itu.
"Good Morning Aksa, kok kamu kemarin ga masuk sih? Kamu sakit atau gimana Sa?" tanya Tiara kepada Aksa sembari tersenyum ke Aksa itu.
"Ga papa, males sekolah aja" jawab Aksa dengan singkat. Tiara baru saja akan membalasnya lagi ketika Aksa saat ini berjalan pergi dari sana. Ia pun di ikuti oleh Dhika dan yang lainnya, sementara Tiara dan Amira saat ini juga ikut berjalan. Tiara sebenarnya merasa kesal karena ucapan selamat pagi nya sama sekali tidak di balas oleh Aksa tapi ia lebih kesal karena ia saat ini di tinggal oleh Aksa padahal ia masih ingin mengobrol banyak dengan Aksa.
"Beb, Lo sama gua aja sini udah. Aksa mah udah punya gandengan baru jadi Lo ga usah deh berharap lagi sama dia" ujar Dhika yang saat ini merangkul Tiara. Tiara yang mendengar perkataan dari Dhika pun terkejut.
"Maksud Lo apa? Kenapa Lo bisa bilang kalo Aksa udah punya gandengan baru? Lo mau nipu gua? Ga mempan kalo ga ada bukti" ujar Tiara.
"Gua emang ga ada bukti sayang, tapi semua orang yang kemarin ada di warteg bolos juga tau. Lo coba aja tanya sama Gema atau yang lainnya mereka tahu kalo kemarin Aksa bawa cewek ke warteg" jawab Dhika tersebut.
Tiara pun saat ini merasa takut kehilangan Aksa, ia tidak ingin Aksa di rebut oleh cewek lain. Ia harus tahu siapa cewek yang di bawa Aksa kemarin.
"Kasih tau gua siapa cewek yang di bawa sama Aksa kemarin? Apa cewek itu cantik? Apa lebih cantik dari gua? Apa lebih populer dari gua? Kasih tau gua gimana cewek yang di bawa sama Aksa" ujar Tiara dengan tegas.
"I think this is not my work. Maybe you can ask Gema or Aksa? Gua ga akan jawab karena itu bukan ranah gua, but she look very beautiful" jawab Dhika yangnsetekah itu langsung pergi meninggalkan Tiara. Sementara saat ini Tiara sedang uring-uringan sendiri karena perkataan dari Dhika itu.
"Ra sabar Ra, nanti kita cari bareng-bareng siapa cewek itu" ujar Amira.
Saat ini SMA Garuda sedang istirahat. Renata dan Kala pun menagih janji Kalila untuk menjelaskan semua nya kepada mereka berdua. Kalila meminta mereka untuk pergi ke rooftop saja setelah membeli makan di kantin. Ia memilih rooftop dengan alasan jika ia makan di kelas atau kantin pasti Barra akan mendekati dirinya dan ia tidak ingin Barra ikut campur dengan dirinya.
Mereka bertiga pun sudah membeli makanan di kantin dan dengan cepat juga mereka pergi ke rooftop pada saat ini. Di rooftop itu mereka akan bicara.
"Makan dulu deh, gua butuh tenaga buat ceritainnya" ujar Kalila itu. Setelah nya mereka pun memakannya makanan yang tadi sudah mereka beli. Selama lima menit mereka habiskan untuk makan karena ini hanya makan kecil saja jadi bisa sangat cepat untuk di lakukan. Setelah makan, Kalila pun siap untuk menceritakan semua nya kepada Kala dan Renata. Namun ia hanya akan menceritakan apa yang ingin ia ceritakan saja kepada mereka berdua.
"Oke, so gua emang ga di rumah. Gua pergi dadi rumah dan itu ga kabur ya karena Kakek, Mama sama Papa tau. Terus juga kalian berdua please ga usah tanya ke gua sekarang gua tinggal dimana dan ga usah cari tau juga yang penting gua udah aman sekarang. Ah iya, kalo kalian nyoba nyari tau gua bakalan benar-benar pindah ga ada di kota ini lagi. Tentu nya kalian berdua tau kalo gua ini anak yang nekat jadi please jangan buat gua nekat" ujar Kalila.
Setelah bercerita itu hanya hembusan nafas kasar dari Kala dan Renata saja yang terdengar saat ini. Mereka memiliki keheningan yang cukup lama hingga akhirnya Kala memulai pembicaraan mereka lagi dengan bertanya.
"So, apa gua boleh nanya siapa cowok yang tadi pagi nganterin Lo? Karena gua ga mau Lo ya you know lah La, gua ga mau Lo kenapa-napa" ujar Kala kepada Kalila karena jujur saja Kalila itu meski pun hanya sepupu bagi Kala yaou Kalila sangat berarti sekali untuk Kala, Kalila juga sayang Kala.
"Dia kenalan gua dan dia di pastikan orang baik. Tenang aja" jawab Kalila.
"So, udah kan? Yuk balik ke kelas" ujar Kalila kepada mereka berdua itu.
"Ini pakek ini La" ujar Kala sembari memberikan satu Black Cardnya untuk Kalila karena ia tahu jika semua card milik Kalila sudah di ambil oleh Mama, Papa dan Kakeknya. Ia tidak tahu saat ini Kalila hidup di luar dengan apa makanya ia pun ingin Kalila memakai salah satu Black Cardnya ini agar Kalila hidup nya juga terjamin nantinya. Kala masih menyodorkan Black Card.