8

2053 Kata
"Masih bisa kok, nilai kakak juga ga naik terus, ada turunnya juga kok Kalila. Yang penting kamu masuk ke jurusan yang benar-benar kamu pingin ya. Jangan karena misal teman kamu ada di jurusan itu atau jangan karena orang tua kamu yang pingin kamu ke jurusan itu. Kalo kamu ga mau jangan di paksa karena banyak juga yang gara-gara ga niat di jurusan itu terus semester berikutnya udah ga keliatan lagi karena udah males berangkat" ujar Kelvin. Kalila pun mengangguk pada saat ini, ia senang sekali bisa mengobrol ini. Sementara itu saat ini Aksa sudah dalam perjalanan pulang. Ia pun sudah dekat dengan kos-kosan nya. Dan setelah beberapa menit kemudian akhirnya Aksa pun sampai juga di kosnya. Ia memarkirkan motornya dan setelah itu naik ke atas. Betapa kaget nya dia ketika melihat Kalila saat ini sedang asyik bersama dengan Kelvin, ya walaupun mereka hanya mengobrol. "Waduh pada ngomongin apa nih" ujar Aksa kepada mereka berdua. "Yang penting bukan ngomongin Lo" jawab Kalila dengan kesal sekali karena ia sedang asyik mengobrol tapi tiba-tiba Aksa masuk ke dalam nya. "Kamu udah pulang sa, jangan sering pulang malem, Kalila takut di tinggal sendiri kalo malam tuh. Makanya kakak temenin" ujar Kelvin tersebut. "Waduh harus nya mah ga usah di temenin Kak. Biarin aja dia disitu. Lagian sih dia manja banget, harus nya dia tuh balik aja ke rumah nya. Ga usah lah sok sok an mau kos juga" ujar Aksa kepada Kalila membuat Kalila saat ini melotot kepada nya. Ia paling tidak suka di bilang manja oleh Aksa. "Suka-suka gua kenapa Lo yang sewot. Udah sana Lo masuk ke dalam, ngeliat Lo itu bikin darah tinggi aja tau ga sih. Kesel gua" jawab Kalila sembari mengusir Aksa agar saat ini Aksa masuk ke dalam kamar kos nya tersebut. "Apa sih Lo dasar ya ngeselin" ujar Aksa dan ia langsung masuk ke dalam kos. Sementara Kelvin saat ini menggelengkan kepala nya karena ia heran dengan kedua remaja itu yang jika bertemu selalu saja malah tengkar. "Kalian ini ya awas lho sekarang pada berantem kayak gitu tapi besok- besok sayang- sayangan kan wkwkw. Lucu kalo kayak gitu" ujar Kelvin itu. "Ihhh Kak Kelvin apaan sih, ga mau lah Lila tuh. Orang nyebelin kayak dia juga. Ngeselin banget lagi" jawab Kalila kepada Kelvin tersebut pada saat ini. "Hahaha ga papa dong, ya udah sana kamu masuk sana udah ada temen kan sekarang. Kakak mau ke kamar dulu" ujar Kelvin kepada Kalila dan saat ini Kalila pun mengangguk. Ia berterimakasih lagi kepada Kelvin karena baik juga. Saat ini Kalila masuk ke dalam kos nya dan ia melihat Aksa yang sudah duduk sembari memakan nugget yang tadi siang dia masak itu. Kalila pun saat ini karena lapar juga mengambil nasi dan juga nugget lalu ia makan juga. "Lo tuh ya datang-datang malah langsung makan dasar emang" ujar Kalila kepada Aksa dan Aksa karena malas membalas omongan Kalila itu saat ini dirinya masih melanjutkan makanan itu. Kalila pun hanya diam lagi. "Sa, beli air galon dong. Kan udah beli pompa nya masa ga ada galonnya. Terus minum apa dong" ujar Kalila kepada Aksa tersebut pada saat ini itu. "Ya kenapa ga Lo sendiri aja? Tadi ga minta tolong sama Kak Kelvin, kan Kak Kelvin itu baik banget terus Lo juga saking manja nya kan" ujar Aksa. "Apa sih Aksa! Gua ga suka di bilang manja mulu. Liat aja gua bakalan beli air sendiri" ujar Kalila dan ia pun saat ini keluar dari kamar kos nya dengan meninggalkan makanan yang tadi belum sempat Kalila makan di kamar kos. Aksa pun melihat nya dengan terkejut karena Kalila yang ternyata marah. Namun Aksa masih acuh karena dia pikir Kalila hanya akan beli minum saja. Kalila saat ini sudah ada di luar kos. Ia berjalan menuju ke warung untuk membeli galon Aqua disana. Kalila juga membeli beberapa jajanan saat ini. "Pak, ini bisa minta tolong buat anterin ya?" tanya Kalila kepada penjaga. "Boleh kok Neng tapi nanti nambah dua ribu neng" ujar penjaga warung. "Iya pak ga papa pak yang penting sampe nanti" ujar Kalila tersebut itu. Ia pun sudah membayar nya dan saat ini ia di ikuti oleh bapak penjaga warung yang membawa galonnya itu. Setelah sampai di bawah mereka pun naik ke atas. Saat ini Kalila sudah masuk ke dalam kos nya dan disana masih ada Aksa yang baru selesai makan saat ini. Galon sudah ada di kamar kos itu. "Makasih ya pak" uajr Kalila dan bapak itu pun ijin untuk kembali ke warung. Sementara saat ini Kalila sedang mencoba untuk membuka galon itu karena dia haus tadi habis jalan ke warung. Kalila pun membukanya dengan pisau yang tadi pagi baru ia beli bersama dengan Aksa tersebut. Aksa saat ini hanya melihat nya saja. Kalila terlihat kesulitan dan akhirnya Aksa pun mencoba untuk membuka nya. Dan terbuka lah sudah, Aksa tanpa kata memasukkan pompa yang tadi juga sudah mereka beli. Setelah itu Aksa saat ini memompanya dan meminum air putih dari sana. Itu sedikit membuat Kalila kesal tapi ya sudah lah kekesalannya hanya akan membuat dirinya pusing aja. "Tadi beli strika ga sih?" tanya Aksa kepada Kalila tersebut karena seragam nya belum ia setrika, lagi pula ia juga tidak bisa menyetrika baju. "Ngga lah, ngapain juga beli setrika. Emang Lo bisa nyetrika? Kalo gua sih ga bisa emang" ujar Kalila kepada Aksa dan benar juga apa yang di bilang oelh Kalila itu bahwa mereka berdua sama-sama tidak bisa menyetrika baju. "Terus gimana dong, seragam gua buat besok belum di setrika ini. Masa gua pakek seragam yang kusut sih" ujar Aksa dan Kalila baru ingat bahwa seragam nya juga belum di setrika. Mereka berdua pun bingung saat ini. Tak lama kemudian ada suara ketukan pintu dan Aksa pun membuka. Ternyata itu adalah Om Mark yang memberi mereka martabak. Mereka pun berterima kasih kepada Om Mark. Sekalian mereka juga bertanya apa di sekitar sana ada yang membuka jasa laundry atau tidak. Lalu Om Mark mengatakan bahwa Yumna biasanya membuka jasa laundry. Bisa setrika juga, mereka pun saat ini langsung berterimakasih kepada Om Mark tersebut. Setelah nya Kalila pergi ke kamar Yumna dan mengatakan bahwa dirinya dan Mark ingin menyetrika baju, Yumna awalnya kaget karena ia bahkan belum memberi tahu kepada Kalila atau Aksa bahwa dirinya membuka jasa laundry. Namun ternyata mereka sudah tau terlebih dahulu dari Om Mark. "Yang seragam bisa di ambil besok pagi kan kak?" tanya Kalila tersebut. "Iyapp, tenang aja kalo seragam pasti bakalan kakak jadiin besok pagi kok. Kamu tenang aja, makasih ya Lila" ujar Yumna dan Lila pun mengangguk. Setelah itu Kalila kembali ke kamarnya karena ia teringat tadi Om Mark membawa kan martabak. Saat Kalila sudah masuk ke dalam ternyata martabak nya tinggal setengah. Aksa pun masih menonton YouTube sembari memakan martabak tersebut. Kalila langsung menjauhkan nya dari Aksa. "Gila. Lo tuh makan atau ngapain woy. Kenapa ini baru gua tinggal dikit aja udah tinggal setengah gini? Jangan- jangan Lo punya temen setan ya. Gila banget sih, gua belum makan juga" maki Kalila kepada Aksa tersebut itu. "Ya udah sih, lagian juga ini enak banget sumpah. Percaya deh sama gua. Ini enak nya tuh kebangetan. Mana sini gua mau minta lagi woy jangan di makan sendiri dong" ujar Aksa yang menyebalkan sekali pada saat ini. "Ishh dasar ya emang, tadi juga abis makan kok sekarang masih makan banyak banget lagi. Nyebelin dasar. Mending gua sisihin aja punya gua, ntar Lo makan lagi" ujar Kalila dan ia mengambil 5 martabak dari 5 martabak yang tersisa membuat Aksa melotot kan matanya itu karena ia tidak setuju sekali. "Ini gimana bisa gua cuman dapet satu woy" ujar Aksa kepada Kalila. "Dapet satu apanya? Ini tuh Lo dapet tujuh tau. Yang tadi Lo dah makan enam, terus sama ini 7. Gua aja cuman dapet 5 gara-gara kerakusan Lo tuh. Udah terima aja masih mending gua kasih satu bagian gua" ujar Kalila. Aksa pun harus menerima nya meskipun sebenarnya ia tidak setuju. Ia juga rasanya ingin mencuri martabak milik Kalila itu karena saat ini Kalila sedang makan nugget. Namun tidak semudah itu untuk mencurinya karena Kalila selalu melindungi martabak itu. Aksa pun akhirnya menyerah juga. Setelah makan, Kalila pun memutuskan untuk memasukkan buku-buku nya agar besok ia tidak terlambat untuk masuk. Ia khawatir apakah besok ia bisa bangun pagi atau tidak karena jika di rumah biasanya Bibi lah yang membangunkan dirinya. Akhirnya Kalila pun saat ini memasang alarm di handphone nya tiap satu menit sekali dari jam setengah enam hingga jam setengah tujuh. Entah lah apakah alarm ini besok akan bekerja atau tidak. Kalila saat ini tidur di kasur atas, sementara Aksa di kasur bawah. Mereka tadi juga membeli kasur tipis untuk tidur dan mereka sudah sepakat untuk tiap sehari sekali bergantian untuk yang tidur di kasur atas dan bawah. Kali ini Kalila sedang beruntung berada di kasur atas dan Aksa di bawah. Pagi hari pun akhirnya tiba juga, Aksa terbangun karena telinga nya terganggu dengan alarm yang sepertinya di bunyi kan oleh Kalila. Ia pikir alarm itu hanya akan berbunyi saat itulah, tapi ia terus menerus mendengar nya hingga ia pun terpaksa bangun jam setengah enam. Aksa bangun dan melihat Kalila masih juga tidur padahal alarm itu ada tepat di samping nya. Ia pun akhirnya mematikan alarm itu karena bisa-bisa mereka di geruduk karena membuat kebisingan. Aksa pun saatt ini memilih untuk mandi terlebih dahulu. Mumpung Kalila belum bangun, karena jika sudah bangun pasti akan rebutan. Aksa pun saat ini telah mandi tapi belum menggenakan seragamnya karena ia baru teringat bahwa tadi malam Kalila membawa seragamnya ke Yumna. Aksa pun keluar dan langsung membangunkan Kalila pada saat ini. "Woyy bangun, alarm Lo udah mati. Bangun" ujar Aksa masih belum bisa membangun kan Kalila. Padahal Aksa sudah menepuk tangan Kalila juga. "Bangun woy udah jam 7!" ujar Aksa sedikit keras sembari menggoyahkan tubuh dari Kalila itu. Kalila pun akhirnya terbangun juga. "Hah? Jam berapa ini? Alarm gua kenapa ga hidup" ujar Kalila heboh. "Alarm Lo hidup dari tadi, karena berisik gua matiin. Lo ambil baju seragam di Kak Yumna sana" ujar Aksa kepada Kalila menyuruh Kalila juga. "Ihh gua mau mandi dulu, gila aja gua harus keluar kayak gini. Ga mau gua, mau mandi dulu. Kalo Lo mau ngambil ya udah sana ngambil" ujar Kalila dan ia pun langsung mengambil handuk nya. Kalila masuk ke dalam toilet. Aksa pun memilih untuk menunggu Kalila mandi saja dan ia saat ini membuat air panas untuk membuat s**u hangat. Ck, seperti nya dia harus membeli termos karena jika memasak air terus menerus akan boros dengan gas nya. Kalila sudah keluar dadi kamar mandi dan ia melihat Aksa sedang membuat s**u. Kalila pun ingin membuat s**u juga dan ia mengambil gelas. "Eh Lo mau ngapain? Ambil baju seragam dulu" ujar Aksa ke Kalila. "Gua mau buat s**u ihh, gua juga mau minum s**u" jawab Kalila itu. "Ya udah sana Lo ambil seragam biar s**u nya gua buatin. Cepet sana. Kalo Lo buat s**u sendiri ntar lelet terus jadinya telat" jawab Aksa dan akhirnya dengan dongkol Kalila pun keluar dari kamar kos dan berjalan menuju ke tempat Yumna. Ia mengetuk pintu kamar Yumna tersebut saat ini. "Ah Kalila, baru aja kakak mau anter ke kamu loh" ujar Yumna tersebut. "Hehehhe, Kak Yumna berangkat jam berapa? Bareng dong kak boleh ga?" tanya Kalila kepada Yumna tersebut dengan puppy eyes nya itu. "Aduh Kak Yumna sebenarnya sih mau banget La, tapi maaf hari ini Kak Yumna ga pergi ke sekolah karena ada lomba. Gini aja kamu nanti naik angkot yang Kak Yumna kasih tau ya. Pasti kalo angkotnya bener kamu sampe ke SMA kamu kok" ujar Yumna dan akhirnya Kalila pun mengangguk juga. Ia pun berterima kasih dan kembali ke dalam kosannya. Disana Aksa sudah membuat dua s**u. Kalila pun berganti baju terlebih dahulu pada saat ini. Setelah sudah berganti baju Kalila saat ini langsung meminum s**u itu dan ia bergegas untuk berangkat karena takut ketinggalan angkot hari ini. "Lo udah mau berangkat? Mau buka gerbang Lo?" tanya Aksa tersebut. "Ga lah gila, mau nunggu angkot gua. Udah lah ngobrol sama Lo malah makin panjang ntar" ujar Kalila dan saat ini dirinya pun keluar dari kos-kosan. Aksa saat ini sedang berpikiran apakah Kalila nanti akan sampai di sekolah atau tidak karena mencari angkot yang benar tidak lah mudah. Ia pun tadinya ingin mengantar Kalila, tapi ia urung melakukannya karena itu masalah pribadi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN