45. Apa Yang Ingin Pak Surya Obrolkan

1203 Kata

"Hore kita naik mobil lagi!" teriak riang dari Mondy ketika memasuki mobil milik Pak Surya. Kasihan putraku itu. Ya memang kuakui naik mobil lebih nyaman bagi mereka. Namun, aku bersyukur karena selama tidak ada mobil, mereka tidak mengeluh sama sekali. Terutama Rey. Remajaku itu begitu anteng pulang pergi sekolah dengan ojek. "Rey, kamu duduk depan," pintaku yang ditolak olehnya.. "Enggak ah, Bun. Aku di belakang saja sama Cahaya. Bunda saja yang di depan temenin Om Surya." Aku mendelik ketika perintahku tidak dihiraukan olehnya. Rey malah sudah naik ke dalam mobil. Dan benar saja dia duduk berdampingan dengan Cahaya. Malah mereka berdua tampak saling menggoda. Dengan terpaksa aku pun duduk di depan. Tidak mungkin aku duduk bersama anak-anak di belakang. Pak Surya bukan sopir yang h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN