Ivi " Kalau begitu saya pamit dulu Bu, hampir petang." Pak Rama pamit begitu dia melirik arlojinya. Aku ikut melirik jam tanganku dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul lima lebih belasan menit. " Iya Pak Rama, silahkan." " Mari Bu, Dokter..." " Iya pak..." Pak Rama pergi sambil membawa dua plastik pesanannya. Tadi dia ikut bergabung bersamaku dan Dokter Ravi. Kami ngobrol cukup lama karena memang biasanya di kampuspun aku dan Pak Rama cukup dekat. Dia laki-laki yang ramah dan sejauh ini aku nyaman berteman dengannya. Sebenarnya kami disini cuma aku dan Pak Rama karena dari tadi Dokter Ravi hanya diam sambil mengamati layar smartphonennya. " Dok, yang tadi mau bilang kalau ternyata apa?" " Ha? Eh, tuh orang udah pergi?" Keningku berkerut heran. "Pak Rama maksudnya?" Dokter Ravi m