Alexa melenggang pergi meninggalkan James dengan wanita seksi itu. Dia kesal sekali, kenapa James tidak menolak saat wanita itu memeluknya.
"James, kenapa kau tidak menghubungiku?" tanya wanita itu. James tidak fokus kepada wanita itu. Dia memperhatikan Alexa yang sudah berjalan meninggalkannya.
"Hem. Laurent-".
"Maurent, James. Tolong ingat namaku" potong wanita yang bernama Maurent itu.
"Oh, sorry. Maksudku Maurent, aku akan menghubungimu nanti. Okey" ucap James dan pergi meninggalkan Maurent.
James mengejar langkah Alexa. Saat sudah berada di belakang Alexa, James menarik tangan Alexa hingga terhempas ke pelukannya.
"Auuw. James, apa yang kau lakukan?" tanya Alexa ketus.
"Kenapa kau pergi?" tanya James datar.
"Untuk apa aku berada disana? Untuk melihat kau dan wanita itu b******u?" ucap Alexa kesal.
"Kau cemburu?" selidik James memicingkan matanya.
"Siapa? Aku? Maaf, tidak pernah terlintas dibenakku untuk cemburu. Aku lebih baik dari wanita itu. Aku terpelajar. Wanita itu hanya bisa menggoda suami orang lain. Pastinya aku lebih baik dari dia" ucap Alexa kesal.
"Oh, ya" ucap James sambil terkekeh menatap Alexa.
"Jangan berpikir macam-macam" ucap Alexa ketus.
"Aku hanya berpikir satu macam. Yaitu kau CEM BU RU" ucap James pelan di depan wajah Alexa.
James terkekeh melihat wajah Alexa yang sangat kesal. James melangkah menuju pintu kemudi. Dia membuka pintu dan duduk manis disana.
Tin
Tin
Suara klakson mobil James, membuat Alexa menatap James dengan horor. Pria itu benar-benar menyebalkan. Alexa benar-benar kesal. James terlalu percaya diri untuk bilang Alexa cemburu. Dan James benar-benar bukan pria romantis, dia sama sekali tidak membukakan pintu untuk Alexa.
Sesampainya di flat Alexa langsung menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya. Lalu dia bergegas ke dapur. Sepertinya malam ini Alexa harus mencoba memasak untuk besok pagi. Alexa membuka kulkasnya, dia melihat isi kulkasnya yang sudah terisi banyak sayuran dan makanan lainnya.
"Siapa yang membeli semua ini?" batin Alexa bertanya.
Sudahlah Alexa tidak ingin ambil pusing. Yang terpenting dia harus mencoba membuat masakan dengan rasa yang sangat lezat, penampilan yang memukai, dan bergizi tinggi.
Alexa mencuci paprika merah, terong ungu dan tomat merah. Lalu dia meniriskannya. Alexa mulai mengupas bawang bombai dan bawang putih dan mengirisnya. Alexa meletakkan irisan bawang bombai dan bawang putih di tempat terpisah. Lalu dia mengambil paprika merah dan memotongnya. Alexa mengambil terong ungu dan kembali mengangkat pisaunya untuk memotong terong. Alexa melakukan semua dengan cekatan. Saat potongan bulat terong itu hampir selesai. Alexa menjerit.
"Auuuw".
Jari telunjuknya teriris dan mengeluarkan darah. Alexa meletakan pisaunya dan memegang jarinya yang berdarah.
James yang sejak tadi memperhatikan Alexa, langsung menghampirinya dan mengambil jari tangan Alexa yang berdarah. Kejadian itu begitu cepat. Alexa hanya mampu menatap James tak percaya. James menghisap jari telunjuknya yang berdarah.
Deg
Deg
Alexa menatap James dengan berdebar. James terus menghisap jari telunjuknya sambil menatap Alexa. Mereka saling bertatapan beberapa saat. Entah perasaan apa yang ada pada diri Alexa, dia merasakan sesuatu yang aneh saat James menghisap jarinya. Alexa yang sadar langsung menarik jari telunjuknya dari mulut James. Alesa berbalik memunggungi James.
"Thank's" ucap Alexa pelan.
Alexa pergi mencari kotak obat untuk menutup lukanya. Sementara itu James terpaku disana menatap punggung Alexa yang menghilang.
James juga tidak sadar apa yang dia lakukan. Dia hanya tahu saat Alexa menjerit dan mengeluarkan darah, James langsung panik dan menghampiri Alexa.
Ada apa sebenarnya? James juga tidak tahu. Baru seharian ini bersama istrinya, tetapi dia sudah merasakan sesuatu yang berbeda di dalam dirinya.
James menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin dia mempunyai perasaan kepada Alexa. Selama ini wanita yang sangat dekat dengannya hanya Siera dibandingkan wanitanya yang lain.
Alexa menutup lukanya. Dia duduk dan termenung. Apa yang dilakukan James kepadanya seharian ini mampu membuat sesuatu di dalam dirinya terbangun.
Tidak..tidak..tidak
Alexa menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau terjebak dengan perasaannya. Apalagi dia tahu James tidak mempunyai perasaan padanya. Dan tadi dia melihat wanita seksi itu bersama James. Pasti wanita itu kekasih James. Alexa tidak ingin merasakan sakit hati lagi.
Keesokan harinya, Alexa sudah mengenakan baju Chef bewarna putih. Saat ini dia berada di kitchen Resto milik James. Sesuai dengan perintah Victoria semalam, Alexa terlihat sibuk memotong sayuran.
Dia melakukan semuanya sendiri. Memasukkan bumbu ke dalam panci yang sudah berada di atas kompor. Memberikan garnis pada masakannya. Gara-gara semalam jarinya teriris, Alexa tidak bisa melanjutkan memasaknya. Dan pagi ini, perasaannya sangat gugup. Dia harus membuat dua masakan dan satu dessert.
Alexa terdiam sejenak. Dia memejamkan matanya dan mengatur nafasnya. Alexa harus fokus, dia terus mengingat semua yang telah dia dapatkan di Le Cordon Blue.
Alexa sangat cekatan dalam mengiris terong ungu. Pagi ini tangannya tidak boleh teriris untuk kedua kalinya. Dia harus menunjukkan kepada semua orang bahwa dia memang pantas menjadi seorang Chef.
Alexa tahu beberapa asistan Chef yang terutama adalah para wanita menatapnya dengan tidak suka. Alexa juga mendengar mereka membicarakan hal yang buruk tentangnya.
Tetapi Alexa tidak mau ambil pusing. Mereka hanya asistan. Sedangkan Alexa adalah Chef. Alexa juga tidak tahu apa yang terjadi di sini. Kenapa Restoran sebagus dan semahal ini bisa menyajikan masakan yang kurang memuaskan baginya.
Satu Jam kemudian, Alexa sudah berdiri di samping Victoria yang duduk. Ternyata disana bukan hanya Victoria. Ada James dan juga dua Pria paruh baya dengan pakaian yang sangat rapi.
Entahlah Alexa juga tidak tahu siapa mereka. Yang jelas masakan yang dia buat tadi sudah tersaji dengan rapi di atas meja.
Alexa terlihat sangat gugup saat masakan pertamanya di cicipi oleh 4 orang yang duduk melingkar di sana. Masakan pertama yang dicicipi adalah Ratatoille.
"Alexa" ucap pria berjas hitam menatap Alexa.
"Yes" Alexa mengangguk dan tersenyum, menyembunyikan rasa gugupnya.
Rasa gugupnya kali ini melebihi saat Alexa praktek untuk mendapatkan sertifikat dan penilaian kelulusan tingkat 1 dan 2. Alexa sedikit takut rasa masakannya itu tidak seperti yang dia harapkan. Karena dia baru membuatnya dua kali. Saat praktek di Le Cordon Blue dan disini.
"Kenapa kamu membuat Ratatoille?" tanya pria tersebut.
Alexa tersenyum menatap pria yang asli negara ini. Dengan menetralkan nafasnya. Alexa mulai membuka suara.
"Ratatoille adalah menu khas tradisional Perancis yang sudah ada sejak dulu. Jadi saya ingin membuat masakan ini lebih diminati oleh masyarakat. Terutama para Turis yang belum mengenal masakan ini. Sayuran juga sangat menyehatkan, apalagi untuk vegetarian. Dan untuk orang yang tidak menyukai sayuran, setelah merasakan kelezatan dari Ratatoille, saya pastikan mereka akan menyukainya".
Prok
Prok
Prok
Semua orang bertepuk tangan mendengarkan penjelasan Alexa. Alexa bisa bernafas lega melihat pria berjas itu tersenyum juga dengan Victoria.
James menatap Alexa dengan tersenyum. Dia sangat puas mendengarkan jawaban Alexa. Ini kedua kalinya dia merasakan masakan istrinya.
James akui memang masakan Alexa sangat lezat. Alexa yang masih tersenyum tanpa sengaja menatap James yang juga menatapnya. James memberikan senyuman manisnya kepada Alexa begitu juga dengan Alexa dia tersenyum kepada James.
Mereka berdua tidak tahu perasaan mereka, yang jelas waktu seakan terhenti saat ini. Mata mereka berdua masih saling bertatapan. James benar-benar tersihir oleh masakan dan penampilan Alexa.
Sama seperti James, Alexa juga tersihir dengan penampilan James yang tampan dan gagah. Juga senyum manis dari bibir James yang baru pertama kali Alexa lihat.
Setelah menikmati makanan buatan Alexa, semuanya nampak senang dan puas. Alexa benar-benar menjadi Chef yang hebat untuk hari ini.
"Terima kasih. Saya senang dan Resto ini akan kembali seperti semula. Saya merasa puas dengan masakan Miss Alexa" ucap pria berjas hitam.
Ternyata dua pria itu adalah tim penilai masakan. Karena sudah 1 tahun, Resto ini mengalami penurunan karena cita rasa masakannya yang turun drastis.
Victoria sangat bangga kepada menantunya. Dengan bakatnya bisa memajukan kembali Resto yang hampir bangkrut.
"Saya merasa bangga dan puas sekali. Bersama ini saya akan mengumumkan berita yang sangat penting" ucap Victoria senang dan berdiri di samping Alexa.
"Perkenalkan dia adalah Chef Alexa Cooper menantu sekaligus istri dari cucu saya James Cooper. Mulai saat ini Alexa akan menjadi Chef disini".
Prok
Prok
Prok
Semua bertepuk tangan dan tersenyum kepada Alexa. James yang masih duduk di bangkunya bangun dan berdiri disamping Alexa dengan tangan yang melingkar di pinggang Alexa.
Semua karyawan wanita menatap tak percaya. Apalagi beberapa karyawan bagian dapur yang sempat membicarakannya. Karyawan wanita itu seakan iri kepada Alexa yang bisa menjadi istri James. Bos mereka yang sangat tampan.
Alexa yang merasakan tangan seorang pria melingkar di pinggangnya, menatap tangan itu lalu menatap pria yang ternyata adalah suaminya. Alexa menatap James lagi dan James masih tersenyum menatapnya.
Jantungnya benar-benar berdebar berada sedekat ini dengan suaminya, apalagi di depan orang banyak yang sudah mengetahui status mereka.