BAB 7 Isi di dalam Koper

1512 Kata
Pedro menahan tawanya. Dia segera berlari pergi sebelum istri dari Tuannya itu mengamuk. Setelah meninggalkan kamar Alexa. Pedro melepas tawanya yang dari tadi dia tahan. Alexa benar-benar mengamuk. Melihat isi di dalam koper itu berserakan di lantai. Bukan karena baju-bajunya berantakkan. Tetapi underwear dengan warna cerah bergeletakan di lantai. Dari yang polos, berenda, sampai yang motif pokadot. "Bhuahahahahahahaha" tawa James pecah seketika melihat apa isi di dalam koper Alexa. Bukan hanya underwear, tetapi yang membuat tawa James adalah tiga majalah pria dewasa dengan gambar seorang pria tanpa busana dengan berbagai macam gaya. Dan yang menambah James semakin kencang tertawanya adalah beberapa macam alat pengaman berbagai merk. "Ini bukan milikku" geram Alexa yang mengambil majalah dan alat pengaman yang berjatuhan di lantai. "Haha. Ya..ya.. Aku tidak bilang itu punyamu. Tapi satu yang aku tahu" ucap James yang masih tertawa. Alexa menatap geram James. "Kau wanita yang sangat menyedihkan. Sampai harus mengoleksi semua ini hanya demi hasrat seksualmu" bisik James nakal sambil menggulung ujung rambut Alexa dengan jarinya. Alexa yang sangat kesal hanya menghempaskan tangan James dari rambutnya. Dia tetap melanjutkan merapikan benda terkutuk itu. "Aku rasa Pedro tak akan berhenti tertawa seharian ini" ejek James seraya meninggalkan Alexa sendiri. Sepeninggalan James. Alexa membanting benda-benda sialan itu ke lantai. Dirinya benar-benar malu sekali dan sangat marah.  Alexa tidak bisa membayangakan dua Pria menyebalkan itu berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya dan benda-benda sialan itu. To : Elena William Gadis, kurang ajar. Apa yang kau taruh di koperku ???*"-$((-$(-!*"*:/'*$+: MENYEBALKAN Alexa mengetikkan pesan untuk Elena. Dia tahu tersangka satu-satunya adalah Elena. Semalam dia sengaja mengajak Alexa ke club. Dengan bayaran Elena akan memasukkan semua baju dan perlengkapan pribadi Alexa ke dakam kopernya. ---- Entah kenapa James merasa senang menggoda istrinya itu. Seakan dia lupa siapa dirinya. Sifat Alexa yang menyebalkan membuat dia senang untuk menggoda Alexa. Sore hari James masuk ke kamar. Dia melihat Alexa masih terlelap dalam tidurnya. Setelah kejadian koper itu, James langsung pergi keluar. Itu membuat Alexa lega. Setidaknya dia tidak bertemu dua pria menyebalkan itu. "Bangun pemalas" teriak James menyingkap selimut Alexa. "Engh. Jangan ganggu istirahatku" ucap Alexa dengan wajah masih tertidur. "Cepatlah bersiap. Kita akan makan malam bersama Grandma" ucap James. "Grandma?" ucap Alexa tak percaya yang terbangun dan duduk di atas ranjangnya. "Bersiaplah. Pakai gaun ini" ucap James melemparkan kotak besar kepangkuan Alexa lalu pergi ke kamar mandi. Alexa mengucek matanya. Dia meletakkan kotak besar itu di sampingnya. Lalu dia beranjak ke kamar mandi. Dengan kesadaran yang masih belum terkumpul dia membuka pakaiannya dan memasukkan ke dalam ember yang berada di pojok. Tanpa dia ketahui James memperhatikannya sejak tadi. Hanya tinggal bra dan kain segitiga yang membungkus kewanitaannya. James menelan salivanya. Baru kali ini dia melihat jelas lekuk tubuh istrinya. Dia tidak menyangka Alexa mempunyai kulit putih yang mulus. Kaki yang jenjang, dan pada saat Alexa berbalik. James menatap dua p******a Alexa yang sintal. Shiit James benar-benar begairah melihat Alexa. Dia merasa ingin sekali mencium setiap lekuk tubuh istrinya dan menenggelamkan miliknya disana. "Aaaaaaa". Teriak Alexa yang menutupi badanya dengan kedua tangan. Kesadarannya telah terkumpul. Dia terkejut melihat James berada di dalam bathtub yang melihat dirinya tanpa berkedip. "Apa yang kau lakukan James?" teriak Alexa.  Menyadarkan fantasi liar James terhadap dirinya. "Mandi" jawab James singkat. "Kenapa kau tidak mengunci pintu?" tanya Alexa kesal. "Lupa" jawab James lagi dengan singkat. "Ta..tapi.. Ah sudahlah" ucap Alexa gugup. Biar bagaimanapun dia juga yang salah. Harusnya dia menyadari James sedang mandi dan tidak melanjutkan untuk membuka pakaiannya. Sekarang Alexa berbalik dan mengambil bathrobe. Alexa memakainya dan langsung keluar dari kamar mandi itu dengan perasaan malu dan kesal. James hanya terkekeh melihat tingkah istrinya. Untung saja dia sedang berendam, kalau tidak dia bisa langsung membawa Alexa kembali ke ranjangnya. Setelah 10 menit James keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Alexa yang sedang membaca majalah tentang masakan menatap James dengan gugup. Alexa menelan salivanya. Dia kembali menatap majalahnya. Sial kenapa James sangat tampan dengan d**a bidang dan roti sobek yang terpampang jelas. Alexa wanita normal melihat pria sempurna seperti itu, sudah pasti jiwa  kotornya perlahan bangkit. Tetapi Alexa bisa menutupinya. Dengan gugup dia sama sekali tak menoleh pada James. Walau Alexa tahu, James sudah melangkah mendekat padanya. Alexa menahan nafasnya saat James sudah berada di hadapannya. Alexa masih berpura-pura tidak melihat James, dia berpura-pura sibuk dengan majalahnya itu. "Apa yang kau, laku...kan?" suara Alexa yang tadinya meninggi menjadi semakin pelan. James sengaja menggoda Alexa dengan mengambil majalah itu. James melemparkannya ke sembarang arah. Alexa tak bisa berkata-kata. Roti sobek itu sudah di depan matanya.  Alexa berdiri dan membuang pandangannya. Dia tidak ingin terpesona dengan James. Tidak ingin. Alexa melangkah menghindari James. Baru selangkah tangannya langsung ditahan oleh James. Alexa menahan nafasnya. "Apa yang pria ini lakukan?" tanya Alexa dalam hatinya. "Siapkan bajuku" bisik James ditelinga Alexa. Seketika aroma mint bercampur strawberry menyeruak dihidung Alexa. Tubuhnya menegang merasakan hembusan nafas James di telinganya. Alexa juga tidak tahu perasaan apa yang terjadi padanya. ------ James dan Alexa sudah berada di salah satu Restoran milik keluarga Cooper. James membuka pintu kemudinya. James turun dari mobil dan berjalan pelan. Alexa masih menunggu di salam mobil. Pikiran sangat kesal. Dia pikir James akan membukakan pintu untuknya, kenyataannya James melangkah meninggalkannya. "Salah aku mengharapkan dia seperti ini. Sadarlah Alexa dia hanya suami statusmu. Arrrgh. Keterlaluan kau James, walaupun kau tidak mencintaiku seharusnya berlaku manis" batin Alexa kesal. Alexa terpaksa melangkah menyusul James yang sudah berada jauh darinya. Tanpa Alexa ketahui James terkekeh melihat wajah Alexa yang sangat kesal. James melingkarkan tangannya di pinggang Alexa saat Alexa sudah berada disampingnya. Perlakuan James membuat Alexa menoleh kepadanya. Deg Deg Alexa merasa sesuatu yang aneh di dalam dirinya. Entah apakah itu? Yang jelas setiap dia berada di dekat James, dia selelu merasa seperti itu. Alexa menggelengkan kepalanya, tidak benar kalau dua mulai tertarik kepada suaminya. Sungguh Alexa akui suaminya itu sangat sempurna. Penampilannya hari ini mampu menyihir para wanita bertekuk lutut kepadanya. "Grandma, apa kabar?" tanya James yang memeluk Victoria. "Baik, James" jawab Victoria tersenyum. "Alexa sayang, apa kabarmu?" tanya Victoria kepada Alexa. "Baik, grandma" jawab Alexa dengan senyum. "Duduklah" ucap Victoria. Mereja bertiga duduk di salah satu meja bundar. "James, kapan kalian akan kembali ke New york?" tanya Victoria. "Setelah Alexa lulus, grandma" jawab James. "Apa kalian berdua ada masalah?" selidik Victoria. "Tidak, kami baik-baik saja. Dua tahun ini kami sudah saling mengenal satu sama lain. Bukan begitu, sayang?" James mengambil alih pembicaraan. Tangannya langsung merangkul bahu Alexa. "2 tahun. Baru seharian ini kami bertemu. Pria ini sangat pintar bersandiwara" batin Alexa. Alexa terpaksa senyum dan menganggukkan kepalanya. Tetapi ada yang menjadi perhatian Victoria, dan itu membuat Victoria meragukan jawaban mereka berdua. "Kemana cincin pernikahan kalian berdua? " tanya Victoria memandang jari-jari Alexa dan James yang tidak mengenakan cincin pernikahan mereka. Alexa menegang, dia lupa. Selama ini cincin itu dia simpan. Dia tidak ingin orang tahu kalau dia sudah menikah, apalagi suaminya entah kemana. Alexa bingung harus menjawab apa. "Grandma. Kami saat ini sering melakukan olahraga dan kami sengaja melepasnya, agar lebih memudahkan kami bergerak" jawab James santai. "Apa kamu sudah hamil Alexa?" tanya Victoria menatap Alexa, karena dia tidak percaya dengan jawaban James. "Uhuk..uhuk" Alexa tersedak. Dia benar-benar benci seperti ini. Sandiwara James benar-benar menyudutkannya. "Belum" jawab Alexa singkat. "James, apa kau sepayah ini. Dua tahun menikah tetapi belum membuat Alexa hamil" ucap Victoria ketus. Alexa hanya bisa tertunduk menatap makanan yang belum mereka sentuh. Telinga sudah tidak ingin mendengar pembicaraan ini. "Grandma, meragukan kemampuanku? Aku pria yang dapat memuaskan istriku. Aku dan Alexa belum ingin mempunyai baby. Biarkan Alexa lulus. Aku tidak ingin menggangu study-nya" jawab James. Alexa menelan salivanya. Dia tidak tahu harus berbicara apa lagi. "Jangan jadikan study Alexa alasan. Bilang saja kau yang tidak dapat memuaskan Alexa" ucap Victoria. "Grandma" ucap James. "Aku harap kau cepat hamil Alexa" ucap Victoria tegas. Lagi-lagi Alexa hanya tertunduk dan menganggukkan kepalanya pelan. Alexa mulai menyuap Soupe a  l' oignon. Saat aroma bawang itu menyeruak di dalam mulut Alexa, dia sedikit mengeritkan alisnya dan memeringkan bola matanya. "Apa yang kau rasakan, Alexa?" tanya Victoria yang dari tadi mengamati Alexa. "Hem, sepertinya aroma bawang ini terlalu menyengat. Dan kaldu sapinya kurang segar. Potongan ayamnya juga terlalu besar" ucap Alexa dengan tegas yang masih merasakan aroma bawang. "Good. Aku mohon besok pagi datanglah kesini. Tolong siapkan menu dengan cita rasa yang luar biasa" ucap Victoria senang. "Maaf, Grandma. Bukan maksud aku-" "Sudah sayang. Tidak ada penolakan. Aku akan menunggumu. James pastikan Alexa besok pagi berada disini" ucap Victoria, yang lalu pergi tanpa memakan makanannya. Alexa yang bingung, menatap James meminta penjelasan. Alexa merasa tidak enak, karena sudah mengkritik masakan ini. Alexa takut Victoria tersinggung atas ucapan Alexa. "James" lirih Alexa. "Sudahlah. Ayo kita pulang" ucap James acuh. "Ish. Pria menyebalkan" batin Alexa kesal dengan sikap James. Alexa berjalan mengekori James. Jangan kalian pikir ada adegan romantis disini. Yang ada Alexa seperti asistan James. James terlalu sibuk dengan ponsel miliknya. "James, long time now see" ucap seorang wanita cantik dan seksi yang langsung memeluk James dan mengecup pipinya. Alexa yang berada di belakang James, menatap tak percaya kepada pria di depan yang berstatus sebagai suaminya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN