Gayatri tertawa renyah, mencoba menutupi kenyataan kalau tebakan Rafael benar. "Kok bisa kamu mengira aku habis nangis?" Rafael menggedikan pundaknya, "Hanya menebak, mata kamu beda soalnya." Gayatri kembali terkekeh. "Iya, kamu benar, aku habis menangis tadi." Gayatri mengaku pada akhirnya. "Kenapa?" "Tangis bahagia, karena akhirnya pulang juga, keluar dari rumah sakit, kamu gak tahu aku sangat bosan di sini," ungkap Gayatri, berbohong. Gayatri menarik napas dalam-dalam kemudian menghembusnya pelan, menekan emosinya agar tidak kembali menangis. "Terima kasih," ucap Gayatri lirih. "Heum?" gumam Rafael dengan tatapan penuh tanda tanya pada wanita yang sudah tampil beda itu. Gayatri sudah berpakaian rapih dengan pakaian pemberiannya karena sejak kecelakaan Gayatri tidak membawa pak