Arzan semakin pusing, pusing karena ulahnya sendiri. Semenjak kejadian di rumah sakit Gayatri tidak ada memberinya kabar lagi sekali pun, terlebih pria yang bersamanya itu membuat Arzan murka rasanya benar-benar ingin melampiaskan emosinya saat ini juga. Pria itu nekat memberanikan diri menghubungi Gayatri. "Ck! Angkat dong, Sayang. Sekali aja, please," gumam Arzan. Cukup lama panggilannya tidak terjawab hingga dia mengulang sekali lagi karena penasaran. "Iya." Suara lembut itu menyapa. Sontak senyum Arzan merekah sempurna karenanya. Tidak sia-sia rasanya dia mengulang panggilan itu sampai dua kali. Akhirnya di jawab juga oleh wanita yang selama ini memporakporandakan hidupnya. "Sayang, Aya. Kamu apa kabar? Masih di rumah sakit atau sudah pulang?" Arzan langsung memberondong pertanyaa