"Aku mau tanya-tanya sama kamu," kata Wira seraya mengusap punggung Mia. "Kamu benar-benar jatuh cinta sama cowok yang ngasih kamu cokelat itu?" Mia menggeleng pelan. Ia tak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Ia hanya sering berdebar dan merasa Steve begitu tampan. Steve juga baik. Apakah itu cinta? "Nggak?" tanya Wira lagi. Jika Mia berkata tidak, maka itu cukup baginya. "Aku nggak tahu ... aku nggak pernah jatuh cinta," ungkap Mia. "Siapa namanya? Dia mahasiswa?" tanya Wira lagi. Mia menatap grogi wajah Wira yang begitu dekat dengannya. Suara berat Wira rasanya menusuk-nusuk telinganya hingga ia tak bisa berpikir jernih. Kenapa Wira bersikap seperti ini? Kenapa harus bertanya dalam keadaan menempel seperti ini? "Dia ... dia dosen idola semua orang," jawab Mia lirih. "Dosen? Jadi