Wira tak lantas tidur malam itu. Ia berusaha keras memejamkan matanya, tetapi ia masih resah karena ini adalah malam pertama baginya untuk tidur satu ranjang dengan Mia dengan kondisi sadar. Sebagai pria normal, ia tentu memiliki hasrat untuk menjamah tubuh halal Mia. Namun, setengah mati, ia menahan dirinya. Wira baru membuka mata kembali ketika ia mendengar desah napas lirih Mia yang teratur. "Dia udah tidur," gumam Wira. Kali ini, Wira menyentuh lembut pipi Mia. Ia membelai rambut Mia dan dengan perlahan karena tak ingin membangunkan istrinya itu. Wira tersenyum, ia begitu suka bisa melihat Mia tidur dari jarak dekat seperti ini. Setelah puas melihat wajah lelap Mia, Wira pun ikut memejamkan matanya. Ia berharap bisa tidur nyenyak malam ini. Sayangnya, hal itu tak bertahan lama. Mia