54. Kematian Indah

1529 Kata

Juna mengangguk patuh pada Wira. Ia tak ingin mendapatkan masalah lagi dengan kehilangan Mia. Ia tahu betul bagaimana paniknya Wira ketika Mia tak ada di kampus maupun di rumah, padahal ia sama sekali tak melihat motor Mia meninggalkan gerbang kampus. "Tuan tenang saja, kemarin adalah kali terakhir bagi saya untuk berbuat kesalahan, Tuan," kata Juna sebelum masuk ke mobil. Juna menoleh sekilas pada istri kecil Wira dan tersenyum. Mia membalas senyumnya dengan canggung lalu kembali menekuni ponselnya. "Ehm, Nyonya," panggil Juna ketika mobilnya sudah melaju pelan meninggalkan perumahan. "Ya? Ada apa, Mas?" tanya Mia. "Panggil saya Juna aja," kata Juna tak enak. Walaupun Mia jauh lebih muda darinya, tetap saja ia hanya anak buah dari suami Mia. "Ini kartu nama saya, tolong disimpan nomo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN