Pengantin baru

1602 Kata
Hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua mempelai akhirnya tiba . yaitu hari pernikahan antara Bayu dan juga Areta banyak sekali orang yang datang mulai dari para kalangan pejabat yang merupakan keluarga dari Bayu dan juga para artis-artis yang merupakan kenalan Dari Arena . Pernikahan mereka begitu mewah dan meriah teman-teman Bayu dan juga aretas akan akan menonton acara konser gratis karena banyaknya artis yang secara suka rela menyumbangkan lagu untuk kedua mempelai ditambah lagi keluarga mereka yang begitu banyak memenuhi seisi gedung yang terbilang luas . sejak tadi secara mereka sah menjadi sepasang suami istri sejumlah nih terus terpancar di wajah keduanya tidak ada kesedihan di wajah Areta yang seperti kemarin dia masih sempat menangisi sosok mantan kekasihnya Bayu Senang sekali melihat istrinya yang sejak tadi terus memancarkan senyum yang sangat manis sehingga ia yakin bahwa suatu saat nanti Areta akan mencintainya bahkan lebih cinta dari Areta mencintai Arta. Hingga tiba saatnya mantan kekasih Areta itu datang bersama istri dan juga anaknya yang baru saja lahir mereka bersalam-salaman dan tanpa segan Artha berkata kepada Bayu "Tolong jaga dia, tolong sayang dia, tolong perlakukan dia sebagaimana gua memperlakukan dia dulu" ucap Arta kepada Bayu "Bro tenang, gua bakal memperlakukan istri gua lebih baik dari lu memperlakukan dia dulu gua bisa jamin itu by the way Thanks ya udah datang anak loh lucu by the way. Tungguin anak gua sama anak Areta lahir ya Ya bisalah mereka jadi se geng " ucap Bayu yang sukses membuat Arta Diam seribu bahasa sementara Areta senyumnya tidak berhenti sejak tadi ia sudah tidak terpengaruh lagi akan kehadiran harta dan jiwa istrinya Bahkan ia tidak segan untuk mengelus lembut pipi Gembul milik Putra kesayangan Arta. Acara pernikahan begitu meriah hingga mereka harus sampai di hotel tepat pada pukul 12.30 malam. Areta langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk sesaat setelah ia membersihkan tubuh dan wajahnya sementara Bayu ia masih mandi. setelah mandi Bayu keluar dengan sebuah handuk yang melilit di pinggangnya dan entah kenapa tiba-tiba Areta merasakan jantungnya tiba-tiba berdetak tidak karuan ketika melihat bayi berjalan ke arahnya dengan keadaan yang shirtless "Nggak usah malu-malu kali nanti juga terbiasa" ucap Bayu yang sukses membuat pipi Areta memerah Areta langsung mengalihkan pandangannya seakan-akan ia tidak ingin melihat wajah baju yang sedang menggoda nya. "Dih kamu Kepedean banget udah buruan pakai bajunya nggak enak tahu dilihatin" usia Areta sembari menutup wajahnya dengan sebuah bantal agar ia tidak melihat baju yang sedang memakai baju Setelah memakai bajunya akhirnya mereka berdua secara tiba-tiba lapar bersamaan seakan-akan bisa bertelepati mereka berdua saling bertatapan kemudian tiba-tiba saling tertawa satu sama lain "Iya aku juga lapar kamu juga kan?" Ucap Bayu yang seakan-akan mengerti dengan keadaan istrinya titip Areta tertawa lepas. Kemudian Bayu nelpon pihak hotel untuk membuatkan mereka mie. Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan akhirnya mereka berdua makan bersama setelah makan Siapa sangka bahwa tiba-tiba Bayu memegang tangan Areta kemudian ia berbicara kepada Reta sembari tersenyum "Makasih banyak ya makasih banyak karena udah mau jadi istri aku makasih banyak padahal aku tahu ini berat banget buat kamu tapi aku yakin kita bisa mulai itu semua pasti bakal ada cinta di antara kita pasti bakal ada cinta antara kamu sama aku dan aku sama kamu cuma kita nggak tahu aja Kapan itu ya cuma yakin aja kalau cinta bakal datang karena terbiasa oke?" Ucap Bayu kepada istrinya Areta tersenyum hingga pipinya memerah "Iya aku juga makasih banyak sama kamu, karena kamu udah mau jadi suami aku, menerima segala kekurangan aku padahal aku ini banyak banget kurangnya buat kamu tapi makasih banyak Aku janji aku bakal berusaha jadi istri yang baik dan sekaligus Jadi ibu yang baik buat anak-anak nanti ya Aku juga yakin aku juga sama yakinnya sama kamu bahwa nanti bakal ada cinta di antara kita berdua kita tunggu aja cepat atau lambat "ucapan kita s embari tersenyum manis menatap suaminya yang juga sedang tersenyum menatapnya Kehidupan pernikahan memang sangat berbeda dengan kehidupan kita yang sebelumnya Sebab di minggu pertama setelah ia menikah ia harus tinggal dulu di rumah mertuanya Karena itu adalah tradisi keluarga Bayu yang mengharuskan adanya hal seperti itu. Jujur saja mereka tidak tahu harus berbuat apa setiap kali ia bangun tidur sebab pesan mamanya bahwa apapun yang bisa Areta kerjakan harus dikerjakan di rumah mertuanya entah itu beres-beres rumah ataupun memasak tapi setiap kali kita bangun tidur entah itu pagi ataupun subuh semuanya sudah ada yang mengerjakan termasuk pembantu yang memang sudah lama bekerja di sana jadi kereta jadi kikuk sendiri ketika ia bangun dan semuanya sudah rapi dan makanan sudah tersedia di atas meja bagaikan putri raja Iya hanya bangun kemudian tidak mengerjakan apa-apa lantas ia akan menikmati sarapannya " aku tuh nggak enak tahu sama keluarga kamu, aku bangun tidur nggak ngapa-ngapain cuma makan aja gitu aku nggak beres-beres Aduh sumpah ini tuh di luar saran Yang mamaku kasih Jadi aku bingung pas bangun tidur aku ya Masa aku diam-diam aja sambil nonton TV? Menurut kamu aku harus ngapain ya? Soalnya kita masih ada 5 hari di sini? " tanya Areta kepada Bayu saat mereka sedang bersantai di taman belakang rumah Bayu hanya tertawa mendengar celotehan istrinya " Iya enggak apa-apa emang kamu kok nggak enak gitu sih padahal kan kamu juga biasa aja gitu di apartemen kamu nggak ngapa-ngapain pas bangun tidur? Di sini tuh kamu nggak aku minta buat jadi pembantu Aku sayang aku minta kamu jadi istri aku udah cukup Soalnya kalau dibilang ngerjain ini itunya kan udah dibantu sama mbak Jadi kamu nggak usah pusing-pusing mikirin ini itu toh ibu bapak juga nggak ngapa-ngapain pas mereka bangun ya Udah gitu-gitu aja " jawab Bayu sembari mengelus kepala istrinya itu dengan sayang Walaupun lebay bilang begitu namun tetap saja Areta merasa tidak enak Biar bagaimanapun juga semua itu sangat berbeda dari apapun yang mamanya katakan Tiba-tiba Areta tersadar akan sesuatu hal yang tadi ia dengar dari Bayu ia lantas menggeser tubuhnya kemudian menatap mata suaminya itu lekat-lekat " eh bentar deh tadi kamu manggil aku sayang? Hahaha" Areta tertawa saat ia menyadari bahwa suaminya itu ketahuan saat memanggilnya dengan sebutan sayang "Lah? Dih salah denger kali kamu" ucap Bayu sembari menutupi pipinya yang memerah sejak tadi padahal tidak ada yang salah dari itu namun Areta tetap tertawa karena menurutnya itu adalah hal yang lucu untuk ditertawakan sebab seumur-umur sewaktu ia berpacaran dengan Bayu pun Bayu tidak pernah memanggilnya dengan sebutan sayang satu kali pun hingga mereka bahkan putus dan sekalinya ini mereka menikah tiba-tiba Bayu memanggilnya dengan sebutan sayang, lucu menurut Areta. "Aku aja kali aku nggak marah cowoknya kalo kamu manggil aku Sayang lagian kan Ya wajar aja kita suami istri manggilnya sayang-sayangan namanya juga pengantin baru" jawab Areta sembari tetap ngeledek Bayu dengan tatapannya yang genit "udah ah Areta kamu mah ngeledekin aku mulu nggak kasihan apa ngeliat aku udah malu-malu gini? " Areta Lantas menggeleng dan tetap tertawa melihat tingkah suaminya yang terbilang lucu " Duh pengantin baru seru banget kayaknya ngobrolnya nggak ngajak-ngajak ibu nih " ucap Ibu Bayu yang tiba-tiba muncul dari balik pintu penghubung antara dapur dan juga taman belakang " Iya nih Bu Areta nih iseng banget" jawab Bayu sembari menatap istrinya dengan Tatapan yang meledek karena ia tahu jelas bahwa jika Ibunya datang Areta tidak akan banyak tingkah Sebab ia masih malu-malu, ia masih dalam tahap penyesuaian diri " masa? Perasaan wanita kalem kalem aja tuh " ucap Ibu Bima sembari membela menantunya yang nampak kalem sejak kedatangannya " Iya bu katanya tuh Dia pengen banget ngasih Ibu cucu gitu tapi aku lagi capek ya udah dia kaya ribut sendiri "ucap Bayu Bima yang meledek istrinya tanpa tanggung-tanggung, seketika mata Areta membulat sempurna menatap Mata Sang suami sementara mertuanya itu lantas tiba-tiba antusias ketika mendengar kata cucu dari mulut Bayu. " Aduh iya bener juga kata Areta kamu nih Iya bener Areta Ibu udah pengen banget nih Emang cucu dari kalian berdua Duh Buruan deh bikin nanti biar tahun depan keluarga kita kalau lagi acara-acara malah makin ramai kalau kalian berdua udah punya anak jadi buruan ya bikinin Ibu cucu " ucap ibu Bayu sembari menatap menantunya dengan Tatapan yang penuh dengan rasa harap Areta hanya tersenyum malu-malu merespon ucapan dari ibu mertuanya tersebut sementara Bayu Ia hanya tertawa puas melihat ekspresi istrinya yang nampak bingung "Ekspresi Kamu kenapa kayak gitu coba ? " tanya Bayu sembari menggoda istrinya dengan Tatapan yang jahil sementara Reta sejak tadi sibuk menghilangkan Rona merah di pipinya karena pembicaraannya Bersama sang ibu mertua " Lagian nih Kamu iseng banget bilang itu ke ibu " ucap Areta sembari cemberut Bayu lagi lagi tertawa " nggak papa dong Siapa tahu kamu Beneran pengen ngasih Ibu cucukan dalam waktu yang dekat ini ya udah aku mah siap-siap aja kapanpun kamu mau aku mah ayo deh. Lagian kamu nggak pengen apa gitu ngelihat rumah Kita ramai gara-gara kebanyakan anak terus pas kita pulang kerja anak-anak udah nyambut kita atau enggak nanti beberapa tahun kedepan kamu pas mau ke kantor mampir dulu nganterin anak-anak ke sekolah atau nggak pas jam istirahat kamu jemput anak-anak dulu di sekolahnya Aduh lucu nggak ya tak kalau kayak gitu? Aku jadi pengen nih cepet cepet punya anak " ucap Bayu sembari menatap langit sore yang cukup indah Areta menatap suaminya yang sedang sibuk memandang langit " Ya aku sih mau aja, kapanpun kamu udah siap jadi Bapak aku juga pasti udah siap jadi ibu soalnya kita juga nggak ada alasan kan buat menunda punya anak? Di kontrak kerja aku nggak tertulis bahwa aku nggak boleh hamil dulu setelah menikah dan pasti juga dikontrak kerja kamu enggak ada ada yang tertulis bahwa kamu nggak boleh punya anak dulu setelah menikah betulkan? " ucap Areta Bayu mengangguk kemudian tersenyum tipis " Jadi kapan aja nih aku mau Mau? "ucap Bayu yang lagi-lagi meledek istrinya itu. Areta hanya memalingkan wajahnya sembari menutup Rona pipinya yang semakin memerah
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN