Lama-lama mereka berbincang satu sama lain saling bertukar kabar dan juga informasi mengenai persiapan mereka akhirnya percakapan mereka harus berhenti tepat pada pukul satu dini hari sebab keduanya sudah mulai mengantuk dan juga Bayu sudah mulai ditegur Sebab mereka sebenarnya sedang dipingit namun mereka diam-diam melakukan percakapan melalui sambungan telepon. Setelah berbicara beberapa lama dengan Bayu tiba-tiba Areta tidak sabar menuju hari besarnya bersama Bayu, ia tidak sabar melihat dirinya sendiri di atas pelaminan, ia tidak sabar ia ingin tahu bagaimana nanti perasaannya saat ia berada di pelaminan dengan orang yang berbeda dari orang yang ia harapkan.
Sehari menjelang pernikahan Areta tentu saja sanak saudaranya saling berdatangan untuk meramaikan dan merestui acara pernikahan yang besok akan digelar. Saat sedang di kamar dan merapikan barang-barangnya yang mulai besok akan dibawa menuju rumah yang baru saja Bayu beli untuk dipakai setelah mereka menikah tiba-tiba Areta mendapat telepon dari Artha, iya mengangkatnya namun Areta tidak berbicara sama sekali Iya hanya diam dan mendengarkan apa yang pria itu katakan
"Aku tahu kamu lagi dengar suara aku sekarang, aku tahu kamu lagi nahan diri kamu banget buat kamu nggak ngomong sama aku, ini udah berbulan-bulan sejak kita putus nggak sejak kamu mutusin aku karena sebuah kesalahan yang aku buat dan aku ngaku Salah aku pengen banget sujud di hadapan kamu minta maaf aku pengen pulang semuanya dari awal sama kamu tapi sepertinya udah nggak mungkin karena besok kamu udah sah jadi istri dari Bayu tapi sebelum itu aku pengen banget kereta buat ngomong sama kamu ngomong sama kamu berdua for the last time dan aku janji setelah itu aku nggak bakal ganggu hidup kalian lagi aku bakal hidup sama kehidupan aku sendiri dan mungkin berusaha mencintai istriku, cuma pengen ngomong berdua sama kamu benar-benar berdua untuk yang terakhir kalinya sebelum kamu jadi istri orang"ucap Arta yang sukses membuat Areta menangis
Lelaki itu kembali bersuara "kalau kamu setuju Aku bakal nungguin kamu di taman tempat di mana aku pertama kali Nembak kamu tapi waktu itu kamu tolak di situ kita ketemu 1 jam dari sekarang" ucap Arta yang kemudian teleponnya mati begitu saja
Areta begitu berpikir panjang dan setelah lama berpikir kemudian Ia memutuskan untuk menyetujui apa yang Arta katakan tadi. Areta langsung bergegas mengambil kunci mobilnya yang sudah hampir 1 minggu iya tidak sentuh sama sekali kemudian ia pamit kepada orang-orang di rumahnya bahwa ia harus membeli sesuatu. tentu saja ya berbohong kalau saja ya jujur Mungkin dia sudah akan disandera
Areta langsung mengendarai mobilnya menuju salah satu taman yang dulu dipakai oleh Arta untuk menyatakan perasaannya kepada dirinya, Sesampainya di sana betul sudah ada pria itu yang sedang duduk tepat di bangku di mana dulu mereka duduk bersama saat Artha menyatakan perasaannya kepada Areta. Seakan tahu bahwa Wanita itu telah datang Artha buru-buru membalikan tubuhnya menghampiri Areta yang juga sedang berjalan menuju arah nya
"Aku kangen banget sama kamu, Aku nggak nyangka kalau kamu bakalan datang, aku pikir aku nggak bakal mau lihat kamu lagi sebelum kamu jadi istri orang, aku pikir aku bakal ngeliat kamu setelah kamu resmi jadi istri Bayu. "Ucap Artha sembari menatap dalam-dalam kedua bola mata milik Areta. Sementara yang ditatap hanya diam berusaha menenangkan dirinya sendiri agar tidak terpancing emosi yang diciptakan oleh Arta.
"Mau apa kamu sampai manggil aku datang ke sini?" Tanya Areta dengan nada yang begitu dingin kepada mantan kekasihnya tersebut
"Aku cuma pengen bilang makasih sama kamu sekaligus Aku pengen minta maaf sama kamu yang pertama aku pengen bilang maaf dulu sama kamu aku pengen banget kamu maafin aku sebelum kamu menikah sama Bayu, Aku tahu aku salah aku udah melanggar semua yang aku bilang aku udah ingkar janji sama kamu tapi perlu kamu tahu bahwa aku masih cinta sama kamu bahkan sampai detik ini dan aku nggak bisa bohong sama perasaan aku sendiri, aku nggak bisa bohong tiap kali kamu jalan sama Bayu dan Aku cemburu, Aku enggak bisa bohong sama perasaan aku sendiri tiap kali melihat Bayu mengekor terus di belakang kamu Aku cemburu dulu aku berada di posisi Bayu dan sekarang udah nggak itu semua karena kesalahanku sendiri dan aku mau minta maaf sama kamu."ucap Artha dengan sungguh-sungguh dari hatinya yang paling dalam
Areta menarik napas dalam-dalam kemudian mengangguk"aku udah maafin kamu sejak hari di mana aku memutuskan untuk menikah dengan Bayu jadi kamu nggak usah repot-repot buat minta maaf sampai segitunya aku pikir semua itu udah kelar buat aku aku udah nggak marah lagi aku udah nerima semuanya dan kamu juga harus terima bahwa aku bakal jadi istri Bayu mulai besok dan sekarang Bahkan aku sudah terikat hubungan dengan Bayu jadi kita udah nggak ada harapan lagi jadi dia udah udah selesai"Jawa Areta dengan sungguh-sungguh
Arta mengangguk
"Terus yang kedua Aku pengen bilang makasih sama kamu, Makasih buat sekian tahun yang berharga buat aku Karena kamu aku bisa jadi diri aku yang paling baik diantara diri aku yang paling baik aku bisa jadi pribadi yang menyenangkan di mata orang-orang itu semua karena kamu, kamu udah ngebawa aku dari titik yang gelap menuju titik yang terang kamu hebat banget dan jujur dan mungkin aku nggak bisa nemuin kamu di diri orang-orang lain karena kamu beda banget Makasih karena udah mau sabar sama aku Makasih juga karena kamu udah mau bertahan selama ini sama aku dan Iya Mungkin gitu aja Makasih juga karena kamu udah datang hari ini Meskipun aku berat lupain dan ikhlasin kamu Tapi demi kamu aku bakal berusaha kamu yang bahagia sama Bayu baik-baik sama Bayu dan kita harus tetap berteman ya besok aku datang kok di acara nikahan kamu " ucap Arta sembari menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan wanita itu
Areta mengangguk ia sekuat tenaga untuk tidak menangis juga di hadapan Arta. Setelah itu mereka benar-benar berpisah Artha pulang dengan keadaan yang kacau begitupun juga dengan Areta namun ia menahan air matanya hingga ia menangis sendiri di dalam kamar iya iya bahkan tidak ingin menangis di perjalanan karena ia tahu bahwa jika ia menangis saat perjalanan pulang pasti orang-orang di rumahnya akan bertanya-tanya jadilah ia menumpahkan segala emosinya sesaat setelah ia sampai ke dalam kamarnya
Hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua mempelai akhirnya tiba . yaitu hari pernikahan antara Bayu dan juga Areta banyak sekali orang yang datang mulai dari para kalangan pejabat yang merupakan keluarga dari Bayu dan juga para artis-artis yang merupakan kenalan Dari Arena .
Pernikahan mereka begitu mewah dan meriah teman-teman Bayu dan juga aretas akan akan menonton acara konser gratis karena banyaknya artis yang secara suka rela menyumbangkan lagu untuk kedua mempelai ditambah lagi keluarga mereka yang begitu banyak memenuhi seisi gedung yang terbilang luas . sejak tadi secara mereka sah menjadi sepasang suami istri sejumlah nih terus terpancar di wajah keduanya tidak ada kesedihan di wajah Areta yang seperti kemarin dia masih sempat menangisi sosok mantan kekasihnya
Bayu Senang sekali melihat istrinya yang sejak tadi terus memancarkan senyum yang sangat manis sehingga ia yakin bahwa suatu saat nanti Areta akan mencintainya bahkan lebih cinta dari Areta mencintai Arta. Hingga tiba saatnya mantan kekasih Areta itu datang bersama istri dan juga anaknya yang baru saja lahir mereka bersalam-salaman dan tanpa segan Artha berkata kepada Bayu
"Tolong jaga dia, tolong sayang dia, tolong perlakukan dia sebagaimana gua memperlakukan dia dulu" ucap Arta kepada Bayu
"Bro tenang, gua bakal memperlakukan istri gua lebih baik dari lu memperlakukan dia dulu gua bisa jamin itu by the way Thanks ya udah datang anak loh lucu by the way. Tungguin anak gua sama anak Areta lahir ya Ya bisalah mereka jadi se geng " ucap Bayu yang sukses membuat Arta Diam seribu bahasa sementara Areta senyumnya tidak berhenti sejak tadi ia sudah tidak terpengaruh lagi akan kehadiran harta dan jiwa istrinya Bahkan ia tidak segan untuk mengelus lembut pipi Gembul milik Putra kesayangan Arta.
Acara pernikahan begitu meriah hingga mereka harus sampai di hotel tepat pada pukul 12.30 malam. Areta langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur yang empuk sesaat setelah ia membersihkan tubuh dan wajahnya sementara Bayu ia masih mandi. setelah mandi Bayu keluar dengan sebuah handuk yang melilit di pinggangnya dan entah kenapa tiba-tiba Areta merasakan jantungnya tiba-tiba berdetak tidak karuan ketika melihat bayi berjalan ke arahnya dengan keadaan yang shirtless
"Nggak usah malu-malu kali nanti juga terbiasa" ucap Bayu yang sukses membuat pipi Areta memerah
Areta langsung mengalihkan pandangannya seakan-akan ia tidak ingin melihat wajah baju yang sedang menggoda nya.
"Dih kamu Kepedean banget udah buruan pakai bajunya nggak enak tahu dilihatin" usia Areta sembari menutup wajahnya dengan sebuah bantal agar ia tidak melihat baju yang sedang memakai baju
Setelah memakai bajunya akhirnya mereka berdua secara tiba-tiba lapar bersamaan seakan-akan bisa bertelepati mereka berdua saling bertatapan kemudian tiba-tiba saling tertawa satu sama lain
"Iya aku juga lapar kamu juga kan?" Ucap Bayu yang seakan-akan mengerti dengan keadaan istrinya titip Areta tertawa lepas. Kemudian Bayu nelpon pihak hotel untuk membuatkan mereka mie.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang dan akhirnya mereka berdua makan bersama setelah makan Siapa sangka bahwa tiba-tiba Bayu memegang tangan Areta kemudian ia berbicara kepada Reta sembari tersenyum
"Makasih banyak ya makasih banyak karena udah mau jadi istri aku makasih banyak padahal aku tahu ini berat banget buat kamu tapi aku yakin kita bisa mulai itu semua pasti bakal ada cinta di antara kita pasti bakal ada cinta antara kamu sama aku dan aku sama kamu cuma kita nggak tahu aja Kapan itu ya cuma yakin aja kalau cinta bakal datang karena terbiasa oke?" Ucap Bayu kepada istrinya
Areta tersenyum hingga pipinya memerah "Iya aku juga makasih banyak sama kamu, karena kamu udah mau jadi suami aku, menerima segala kekurangan aku padahal aku ini banyak banget kurangnya buat kamu tapi makasih banyak Aku janji aku bakal berusaha jadi istri yang baik dan sekaligus Jadi ibu yang baik buat anak-anak nanti ya Aku juga yakin aku juga sama yakinnya sama kamu bahwa nanti bakal ada cinta di antara kita berdua kita tunggu aja cepat atau lambat "ucapan kita sembari tersenyum manis menatap suaminya yang juga sedang tersenyum menatapnya