Setelah itu kami bertiga pulang ke rumah kami, di sepanjang perjalanan tidak ada percakapan Di Antara Aku, Bayu dan juga Dina. Kami bertiga saling diam satu sama lain karena Kami bertiga tidak memiliki topik pembicaraan apapun.
Jadi sesampainya kami di rumah akhirnya aku menunjukkan kamar Dina yang bisa ditempati selama ia tinggal di rumah kami dan juga tidak lupa memperkenalkan dirinya kepada asisten rumah tangga yang baru saja bekerja di rumah kami.
Jika dilihat dari penampilannya, Dina adalah anak baik-baik terlihat dari caranya berpakaian dan juga dari tutur katanya yang terbilang lembut.
Dari a sampai z nya aku yang menjelaskan semua kepada Dina sementara Bayu Ia hanya mengekor di belakang ku sembari menunggu ku selesai berbicara dengan adik sepupunya itu, jadi Setelah selesai kami berdua akhirnya naik ke kamar kami kemudian beristirahat.
"Kamu nggak apa apa? "Tanya Bayu sesaat setelah kami baru saja selesai bersih-bersih kemudian merebahkan diri di kasur.
Aku menoleh ke arahnya kemudian mengangkat alisku sebelah "aku lagi nggak sakit kok" jawab kepada Bayu
" Enggak bukan itu maksudnya, maksud aku tuh emang nggak papa kalau misalnya sepupu aku numpang di sini selama satu atau dua bulan? Kamu nggak risih gitu?"tanya Bayu lagi
Aku menggeleng dengan cepat
" enggak bakalan risih soalnya bantu orang kan nggak perlu sampi risih segala " jawabku yang hanya mendapat hadiah anggukan dari Bayu.
Setelahnya kami berdua sama-sama diam kemudian tanpa kami sadar kami akhirnya tertidur hingga pagi datang.
Saat pagi datang kulihat ternyata Bayu sudah tidak berada di sampingku, aku Periksa juga kamar mandi ternyata baik tidak ada jadi aku asumsikan bahwa Bayu sedang berada di bawah mungkin sedang sarapan Atau paling tidak sedang menyirami tanaman nya di halaman rumah sebelum kami berangkat ke kantor.
Aku segera membersihkan wajahku, menggosok gigi, lalu aku turun ke bawah untuk mencari Suamiku itu.
Hal pertama yang aku lihat saat Aku sudah sampai di bawah adalah Bayu yang sedang menonton televisi sendirian, aku menghampirinya kemudian duduk tepat di sampingnya.
" eh kok kamu udah bangun sayang"tanya nya saat sadar bahwa aku baru saja duduk di sampingnya.
" iya nih, kamu tumben bangunnya cepet banget" ucapku sembari menggosok mataku yang masih agak sulit untuk dibuka.
" aku malah udah bangun dari jam 3 tadi, tadi ada bola terus Ya udah aku nonton aja ya ini baru selesai terus mau mandi "ucapnya yang hanya aku balas dengan anggukan kecil
Kami berdua berbincang sebentar Setelah itu kami berdua akhirnya bersiap-siap menuju kantor, saat hendak sarapan aku sendiri bahkan Hampir lupa bahwa ternyata adik sepupu Bayu menginap di rumah kami untuk sementara waktu. Aku bergegas untuk memanggilnya karena pasti Ia juga ingin sarapan.
Aku berjalan santai menuju kamar yang ia tempati dan saat aku baru saja hendak mengetuk pintunya tiba-tiba pintu tersebut sudah terbuka dan menampilkan sosok Dina yang telah rapi dengan setelannya untuk melamar kerja.
"Eh mbak Reta"ucapnya sembari tersenyum kikuk Saat melihatku berdiri di depan kamarnya.
"Wah semangat banget kamu ya, udah mau cari kerja sekarang? Kalau gitu sarapan dulu yuk"ucapku dengan seramah mungkin agar ia merasa nyaman tinggal di rumah kami . Dina mengangguk kemudian ia berjalan di belakangku, mengekori ku hingga sampai ke ruang makan.
" eh nyari kerja nya udah hari ini Din? "Tanya Bayu saat melihat adik sepupunya telah rapi dengan setelan kemeja.
Dina mengangguk dan tersenyum kikuk, anak itu benar-benar anak yang pemalu.
"Ya udah baik-baik deh" ucap Bayu dengan santainya sembari memakan nasi goreng buatan asisten rumah tangga kami.
Setelah Kami bertiga sarapan bersama akhirnya kami pun berangkat bersama menuju kantor dan Dina kami suruh ikut saja di mobil kami karena kebetulan arah kantor yang ia akan datangi alamatnya sepertinya tidak terlalu jauh dari kantor kami.
Saat di perjalanan tentu saja semuanya Hening sama seperti semalam saat kami pulang dari rumah ibu mertuaku . di saat sedang Hening Hening nya tiba-tiba Bayu bersuara.
" ini kamu ngelamar di kantor apa ya? " tanya Bayu sembari melirik ke belakang melalui kaca mobil.
" Dina mau ngelamar ke bank Mas " jawab Dina sembari melirik kanan kirinya memperhatikan jalanan.
Setelah lah itu aku dan Bayu sempat bertatapan selama beberapa detik, Iya karena satu-satunya bank di daerah itu adalah tempat kerja kami berdua yang berarti Dina akan melamar di sana.
"Lah... itu kantor Mas sama Mbak dek. Astaga kamu kok gak bilang dari semalem sih" Ucap Bayu dengan sedikit antusias. Wajar saja, karena adik sepupunya melamar pekerjaan di kantor kami.
"Iya ta mas? Wah baru tau aku" Jawab Dina yang setelahnya mereka berdua sibuk berbincang satu sama lain perihal pekerjaan.
Setelah sampai di kantor kami berdua tidak mendampingi Dina untuk melakukan interview kerja nya Iya karena kami berdua juga punya kesibukan masing-masing jadilah kami hanya mengantarnya hingga sampai ke depan ruang interview dan setelah itu kami berdua berpisah dan menuju ke ruangan kami masing-masing.
Hal yang pertama yang aku lihat saat aku masuk ke dalam ruangan ku adalah kehadiran Artha yang sedang duduk tepat disamping mejaku, Jujur aku sendiri kaget karena Iya ruanganku dan bukan ruangan Artha.
Aku lantas mendekatinya kemudian aku duduk di meja aku setelah itu aku tanpa menyapanya atau apapun itu aku langsung mengerjakan apa yang harus aku kerjakan karena jujur saja belum duduk di kursi aku sudah melihat beberapa tumpukan pekerjaan yang yang memang sudah menjadi tugasku.
Kami berdua saling Tidak bertegur sapa satu sama lain ya sebenarnya tidak apa-apa juga sih sebab aku memang sengaja untuk menghindarinya Tapi saat ia hendak berjalan menuju pintu tiba-tiba ia berbalik kemudian ia menyimpan sebuah s**u tepat di atas meja aku tanpa mengatakan sepatah kata apapun untukku.
Aku menatap ke arah Arta sebab sebelumnya tidak pernah begini bahkan ketika kami berdua pun masih berstatus sebagai sepasang kekasih.
Saat itu aku sangat malas untuk berbicara kepadanya jadi kubiarkan saja bahkan sampai Arta pun pergi dari ruangan ku.
Setelah itu aku hanya menyimpan s**u tersebut di dalam laci meja kerjaku kemudian aku kembali melanjutkan aktivitasku yang sempat tertunda. Ya terserahlah lagipula aku juga berusaha untuk tidak peduli lagi kepadanya.
Hari ku berjalan seperti biasanya Tidak ada yang spesial karena seperti kehilangan semangat hidup setelah kehilangan Artha hidupku ya biasa-biasa saja walaupun sudah menikah dengan Bayu.
Sepulang bekerja kami langsung pulang ke rumah Biasanya sih kami mampir dulu untuk makan tapi Mengingat bahwa Dina masih di rumah Jadi kami memutuskan untuk pulang dulu setidaknya kami bisa memilih antara makan di rumah ataupun makan di luar dengan mengajak Dina.
Sesampainya di rumah Bayu memilih untuk bersih-bersih duluan sementara Aku istirahat dulu di bawah sembari berbincang dengan Dina perihal Bagaimana dengan interview pekerjaannya.
"Jadi gimana Din?" Tanyaku kepada Dina yang saat itu sedang menonton televisi
"Alhamdulillah Mbak pengumumannya kalau bukan besok ya lusa katanya"jawab Dina sembari sesekali Menatap layar televisi dan juga aku secara bergantian
Aku mengangguk sembari tersenyum kemudian menepuk pundaknya "Good luck ya semoga keterima" ucapku lalu dia mengangguk dan juga membalas Senyumku
AUTHOR POV
Setelah Bayu mandi kini giliran Areta yang harus mandi karena sedari tadi ya sudah mengeluh kegerahan tapi suaminya itu tak kunjung juga selesai mandi.
Sementara Bayu menghampiri adik sepupunya yang sedang menonton televisi, mereka berdua hanya saling diam satu sama lain tidak ada percakapan diantara mereka hingga Bayu membuka percakapan diantara mereka berdua.
" udah makan? " tanya Bayu
" belum Mas " jawab Dina sembari menatap mata Kakak sepupunya itu sekilas.
Bayu mengangguk kemudian mereka berbincang-bincang sebentar kemudian mereka menemukan sebuah pembahasan yang menurut mereka lucu untuk dibahas setelah itu terjadilah obrolan obrolan lucu di antara mereka berdua hingga suara gelak tawa mereka Terdengar hingga lantai atas.
Areta bahkan tidak menyangka bahwa Bayu bisa akrab sendiri dengan sepupunya karena setahu wanita itu selama ia berhubungan dengan Bayu. Bayu adalah laki-laki yang paling susah untuk dekat dengan perempuan lain termasuk keluarganya sendiri.
Tapi Areta sedikit bersyukur karena setidaknya bayi tidak terlalu menempel lagi kepadanya karena kali ini mungkin dia sudah punya teman berbicara selain dirinya.
Setelah mandi dan juga memakai baju aretha langsung turun ke bawah menemui suami dan juga adik iparnya. Sudah sejak tadi perut Areta keroncongan jadilah ia ingin buru-buru untuk makan karena kasihan juga bayi yang ada dalam kandungannya.
" makan yuk "ucap Areta dengan suara yang sedikit lebih keras dari biasanya sembari berjalan menuju ruang makan tanpa menghampiri kedua orang tersebut.
Tidak lama kemudian Bayu dan Dina datang yang menghampiri Areta yang sudah siap dengan makanan di piringnya dan juga makanan di piring Bayu, Entah kenapa semenjak menikah dengan Bayu Areta jadi lebih perhatian mungkin karena terbiasa dengan apa yang Ibu Bayu ajarkan bahwa mengistimewakan suami adalah bentuk perhatian istri.
"Kayaknya tadi kalian asik banget ketawa-ketawa malah nggak nungguin aku lagi" ucapan Areta dengan berpura-pura merajuk.
Bayu tersenyum kemudian mengelus rambut istrinya dengan lembut.
" Dina tuh diam-diam ternyata pelawak tahu lucu banget masa tadi dia cerita dan kalau ternyata dia ketemu sama Dion, terus katanya dia nggak godain Dina tapi pas Dina bilang ke Dion kalau dia itu adik kamu terus dianya malah nggak jadi ngedeketin Dina. bener-bener ya The Power of Areta" ucap Bayu yang masih menahan tawanya sendiri, Areta tahu jelas Mengapa Bayu menganggap hal itu adalah hal yang lucu Sebab semua itu bermula dari keisengan Dion untuk mendekati istrinya itu beberapa bulan yang lalu sementara Areta dan Bayu sudah merencanakan pernikahan. Dia bahkan terus-terusan mencari perhatian wanita itu tanpa tahu bahwa ternyata sebentar lagi Areta akan menikah dengan Bayu. dan juga saat itu Dion merencanakan acara pernyataan cinta di kantor. Ia mendekor ruangan Areta dengan seromantis mungkin tapi saat itu saat Dion telah mengutarakan perasaannya kepada Areta, Areta langsung memberitahu pria itu bahwa sebenarnya Ia adalah calon istri dari Bayu. Dion malu setengah mati kemudian setelah itu ia meminta aretha untuk tidak membicarakan itu di depan teman-temannya, karena demi menjaga nama baik Dion yang selama ini ia jaga dan juga Dion terkenal akan betapa cool nya ia di kantor dan betapa banyak wanita yang telah ia tolak. Areta setuju dengan syarat setelah itu dia tidak boleh lagi mengganggunya dan mereka berdua saling sepakat satu sama lain.