Ngidam pertama

1711 Kata
Setelah Bayu mandi kini giliran Areta yang harus mandi karena sedari tadi ya sudah mengeluh kegerahan tapi suaminya itu tak kunjung juga selesai mandi. Sementara Bayu menghampiri adik sepupunya yang sedang menonton televisi, mereka berdua hanya saling diam satu sama lain tidak ada percakapan diantara mereka hingga Bayu membuka percakapan diantara mereka berdua. " udah makan? " tanya Bayu " belum Mas " jawab Dina sembari menatap mata Kakak sepupunya itu sekilas. Bayu mengangguk kemudian mereka berbincang-bincang sebentar kemudian mereka menemukan sebuah pembahasan yang menurut mereka lucu untuk dibahas setelah itu terjadilah obrolan obrolan lucu di antara mereka berdua hingga suara gelak tawa mereka Terdengar hingga lantai atas. Areta bahkan tidak menyangka bahwa Bayu bisa akrab sendiri dengan sepupunya karena setahu wanita itu selama ia berhubungan dengan Bayu. Bayu adalah laki-laki yang paling susah untuk dekat dengan perempuan lain termasuk keluarganya sendiri. Tapi Areta sedikit bersyukur karena setidaknya bayi tidak terlalu menempel lagi kepadanya karena kali ini mungkin dia sudah punya teman berbicara selain dirinya. Setelah mandi dan juga memakai baju aretha langsung turun ke bawah menemui suami dan juga adik iparnya. Sudah sejak tadi perut Areta keroncongan jadilah ia ingin buru-buru untuk makan karena kasihan juga bayi yang ada dalam kandungannya. " makan yuk "ucap Areta dengan suara yang sedikit lebih keras dari biasanya sembari berjalan menuju ruang makan tanpa menghampiri kedua orang tersebut. Tidak lama kemudian Bayu dan Dina datang yang menghampiri Areta yang sudah siap dengan makanan di piringnya dan juga makanan di piring Bayu, Entah kenapa semenjak menikah dengan Bayu Areta jadi lebih perhatian mungkin karena terbiasa dengan apa yang Ibu Bayu ajarkan bahwa mengistimewakan suami adalah bentuk perhatian istri. "Kayaknya tadi kalian asik banget ketawa-ketawa malah nggak nungguin aku lagi" ucapan Areta dengan berpura-pura merajuk. Bayu tersenyum kemudian mengelus rambut istrinya dengan lembut. " Dina tuh diam-diam ternyata pelawak tahu lucu banget masa tadi dia cerita dan kalau ternyata dia ketemu sama Dion, terus katanya dia nggak godain Dina tapi pas Dina bilang ke Dion kalau dia itu adik kamu terus dianya malah nggak jadi ngedeketin Dina. bener-bener ya The Power of Areta" ucap Bayu yang masih menahan tawanya sendiri, Areta tahu jelas Mengapa Bayu menganggap hal itu adalah hal yang lucu Sebab semua itu bermula dari keisengan Dion untuk mendekati istrinya itu beberapa bulan yang lalu sementara Areta dan Bayu sudah merencanakan pernikahan. Dia bahkan terus-terusan mencari perhatian wanita itu tanpa tahu bahwa ternyata sebentar lagi Areta akan menikah dengan Bayu. dan juga saat itu Dion merencanakan acara pernyataan cinta di kantor. Ia mendekor ruangan Areta dengan seromantis mungkin tapi saat itu saat Dion telah mengutarakan perasaannya kepada Areta, Areta langsung memberitahu pria itu bahwa sebenarnya Ia adalah calon istri dari Bayu. Dion malu setengah mati kemudian setelah itu ia meminta aretha untuk tidak membicarakan itu di depan teman-temannya, karena demi menjaga nama baik Dion yang selama ini ia jaga dan juga Dion terkenal akan betapa cool nya ia di kantor dan betapa banyak wanita yang telah ia tolak. Areta setuju dengan syarat setelah itu dia tidak boleh lagi mengganggunya dan mereka berdua saling sepakat satu sama lain. Hari itu Mereka berangkat menuju kantor sedikit lebih lambat dari biasanya karena Entah kenapa tiba-tiba saat selesai sarapan aretha merasa mual dan Bayu harus menunggunya karena mau tidak mau kita harus tetap bekerja padahal sebelum-sebelumnya Bayu sudah bilang bahwa harusnya sudah berhenti bekerja karena aku takut terjadi apa-apa dengan kehamilan wanita itu. " kamu cuti aja ya hari ini? Lagian kamu tuh udah pucat banget mana bisa ini keseharian di kantor kayak gini cari sakit aja kamu " ucap Bayu sembari menatap kode istrinya yang sudah semakin pucat karena kehabisan banyak cairan dalam tubuhnya. Areta dengan cepat menggeleng tidak setuju dengan apa yang suaminya katakan. Karena ia merasa bahwa tubuhnya baik-baik saja dan ia bisa untuk bekerja seharian di kantor. "Aku bisa kok kerja di kantor bahkan sampai lembur ini mah cuma kalau biasa kalau orang hamil "jawab Areta sebagai berdiri dan mengambil tasnya yang berada di meja makan. Areta memang pusing bahkan untuk mengambil tasnya sendiri ia harus berdiam dulu selama beberapa saat barulah ia bisa jalan sementara Bayu Ia hanya menghela nafas dan berusaha untuk memahami istrinya tersebut. Jadi mau tidak mau akhirnya Areta tetap berangkat menuju kantor bersama suaminya padahal dalam hati Bayu sudah khawatir setengah mati akan kesehatan istri dan juga calon bayi mereka. "Kalau ada apa-apa kamu jangan lupa telepon aku atau paling nggaknya Kamu minta siapa gitu buat manggil aku di ruangan" ucap Bayu sembari mengelus pundak istrinya. Sementara Areta, wanita itu hanya tersenyum walaupun ia masih begitu lemas. Sebelahnya Bayu pergi ke ruangannya namun selama jam kerja, Bayu sekali pergi ke ruangan istrinya tersebut untuk mengecek Apakah istrinya itu baik-baik saja atau Siapa tahu istrinya itu memerlukan sesuatu. "Ih aku baik-baik aja tahu nggak usah lebay gitu" ucap Areta yang sudah bosan melihat suaminya keluar masuk ruangannya terus hampir 10 kali dalam kurung waktu 3 jam lamanya. Seketika Bayu terkekeh karena Iya juga baru sadar bahwa dia bisa dari tadi sudah mondar-mandir dari ruangannya menuju ruangan Areta hanya untuk ingin memastikan bahwa istrinya itu baik-baik saja. "Ini tuh namanya perhatian suami Mana coba yang kayak aku, lagi kerja aja bela-belain tuh nengokin kamu padahal lagi sibuk banget tuh di ruangan aku "jawab Bayu sembari mengacak pelan rambut Areta. "Ya Enggak setiap 15 menit sekali juga dong lagian kan aneh banget kamu mondar-mandir dari ruangan kamu di lantai 3 turun ke lantai 2 setiap 15 menit, enggak capek apa? " Bayu tersenyum bangga akan dirinya sendiri" ya kan pakai lift Jadi nggak capek " jawab Bayu sembari tersenyum jail kepada istrinya sendiri Saat jam istirahat tentu saja Bayu dengan buru-buru menuju ruangan istrinya karena sejak tadi Ia ingin melihat keadaan istrinya tapi dilarang oleh istrinya sendiri. " Sekarang udah boleh dong nyamperin kamu " ucap Bayu saat ia baru saja duduk tepat didepan meja kerja istrinya. Areta mengangguk setelah itu ia membereskan beberapa dokumen-dokumen yang berada di atas meja kerjanya kemudian barulah ia siap untuk berangkat menuju restaurant bersama Bayu. Sejak kehamilan Areta mereka berdua sudah tidak pernah lagi makan di kafetaria sebab Bayu tidak ingin melihat istrinya makan-makanan yang tidak sehat Jadi sebisa mungkin Bayu membawa istrinya itu restoran yang menyajikan makanan makanan yang sehat setiap harinya. " aku kangen banget tau makan sandwich yang ada di kafetaria, entar mampir Yuk makan di sana kalau udah balik sih maksud aku " ucap Areta saat mereka berdua sudah berada di dalam mobil Dengan cepat Bayu menggeleng ia tidak setuju dengan apa yang istrinya itu inginkan, bukan perihal uang tapi Bayu betul-betul ingin melihat istrinya makan makanan sehat hingga setidaknya ia melahirkan anak mereka. " nggak nggak kamu udah janji ya sama aku kalau kamu nggak mau makan makanan yang nggak sehat dulu sampai kamu lahiran " ucap Bayu tanpa menatap Areta karena ia sedang fokus menatap jalanan yang ada di depannya. Areta mendengus menatap suaminya itu dengan Tatapan yang juga kesal" pelit banget sih kamu sedikit aja astaga, Aku pengen banget asli deh ngidam ini mah " ucap Areta Sejenak Bayu berpikir kemudian menatap istrinya itu" serius ngidam? " tanya Bayu Areta mengangguk pelan Bayu menghela napas kemudian ia mengangguk " Ya udah kalau gitu Habis makan siang boleh deh kamu makan yang kamu mau di kafetaria tapi Inget ya cuma kali ini ini, kan udah janji kalau kamu bakal makan makanan yang bergizi sampai seenggaknya kamu lahiran deh. Aku tuh cuma pengen ngeliat kamu sama adek bayinya sehat-sehat terus " ucap Bayu yang mendapat respon luar biasa dari istrinya sendiri. Sangking senangnya Areta melonjak kegirangan lalu dengan reflek yang mencium pipi suaminya sendiri " ini kamu Beneran nyium aku? " tanya Bayu dengan Rona merah di pipinya. Harusnya sih dia biasa saja karena yang muncul nya juga istrinya sendiri tapi entah kenapa Apa karena mungkin mereka jarang sekali mencium Bayu duluan jadi sekalinya aretha mencium Bayu pria itu langsung terlonjak kaget sekaligus senang. "Biasa aja kali nggak usah blushing gitu" ucap Areta sembari meledek suaminya. Setelah makan siang akhirnya mereka kembali lagi di kantor karena sejak tadi Areta sudah merengek agar mereka harus cepat-cepat kembali ke kantor karena ia sudah tidak sabar untuk makan sandwich kesukaannya sejak dulu. Namun sayang karena terjebak macet akhirnya mereka sampai di kantor tepat setelah jam makan siang selesai yang di mana mengharuskan Bayu untuk kembali bekerja , padahal ya Iya ingin sekali menemani istrinya itu untuk makan sandwich kesukaannya. "aku temenin kamu dulu aja deh lagian kan rapatnya masih 15 menit lagi "ucap Bayu tepat didepan kafetaria Areta menggeleng "Enggak ih aneh banget 15 menit itu buat persiapan, lagian kan cuma beli doang aku mau juga cuma makan di sini paling ya paling lama 15 menit lah udah deh kamu Buruan naik ke ruangan kamu siap-siap mau rapat kan? "ucapan kita sembari mendorong-dorong kecil suaminya agar suaminya itu mau pergi dan bersiap untuk memulai rapatnya. Akhirnya Bayu mengalah dan ia membiarkan istrinya untuk makan sendiri di kafetaria. Dengan senang hati Areta membeli sandwich-nya sendiri kemudian menikmati sandwich tersebut dengan seorang diri. Saat ia sedang asyik makan tiba-tiba seseorang menghampirinya bisa kalian tebak siapa orang tersebut. Tentu saja Arta, pria yang pernah bertahun-tahun mengisi ruang hati Areta yang sampai saat ini mungkin masih Arta yang mengisi hati wanita itu. " kok kamu baru makan sih? " tanya Arta sembari duduk di depan Areta dengan menenteng sebuah kopi di tangannya. Arena tidak menjawab, iya fokus dengan makanan yang ada di depannya. " katanya mau putus baik-baik, tapi kok sekarang kamu memperlakukan aku kayak aku tuh seakan-akan musuh kamu sih ta?" Tanya Arta sembari menatap mantan kekasihnya itu yang sedang yang makan dengan lahap. Tidak ingin berlama-lama disana bersama Arta, Areta lantas buru-buru menghabiskan sandwich-nya kemudian ia bersiap untuk berdiri namun tangannya ditahan oleh Arta. " kamu kayak gini malah bikin aku frustasi tau nggak sih? " ucap Artha sembari menahan tangan Areta dengan kuat agar wanita itu tidak berani untuk kabur. " Aku punya hak dong buat nolak aku mau ngomong sama siapa ataupun Aku mau deket sama siapa lagi pula kamu kan bukan suami aku, jadi kamu nggak ada hak buat ngatur-ngatur aku. Mau aku aku ngerespon kamu kek atau enggak Iya Itu hak aku dong " jawab Areta sembari berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Arta. Arta diam selama beberapa saat kemudian barulah ia melepaskan tangan mantan kekasihnya tersebut. " aku Emang pernah bilang sama kamu kalau aku udah nggak bakalan mau ganggu kamu setelah kamu menikah tapi kayaknya aku nggak bisa karena hatiku emang punya kamu " ucap Artha Lalu setelah itu ia berjalan pergi meninggalkan Areta dengan sejuta pertanyaan di kepalanya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN