"Lisa, tenanglah. Jangan mengambil keputusan di saat pikiran kamu kacau. Lagi pula, aku tidak mungkin menikah denganmu. Aku hanya bisa menjadi sahabatmu, tidak lebih." Elang mencoba untuk menjelaskan. Dia tidak ingin Lisa terlalu berharap padanya. Lisa membuat jarak di antara mereka dan memandangi wajah Elang dengan tatapan bertanya-tanya. "Kenapa? Apa soal ayahku? Kamu tidak perlu takut, Elang. Aku yang akan melindungi kamu dari kekejaman Ayah. Aku tidak akan membiarkan dia menyentuhmu sedikit pun." Lisa meyakinkan Elang, tetapi lelaki itu menggeleng. "Aku bukan lelaki yang takut dipukul, kalau aku sepenakut itu, aku tidak mungkin menjadi anak buah seorang mafia." jawab Elang tegas. Untuk orang yang dia cintai, Elang tidak akan takut hanya karena pukulan. Dia bahkan siap pasang bada