Tiga hari kemudian, keadaan Radi sudah jauh lebih baik. Nara menerima ajakan Jery untuk bertemu di sebuah warung makan. Sebenarnya gadis itu tidak terlalu berminat untuk bertemu, tetapi dia tidak ingin mengecewakan lelaki yang dia temui secara tidak sengaja itu. Mereka berdua mengobrol seperti biasa, layaknya teman yang kembali bertemu setelah beberapa hari berpisah. Kecuali Jery, dia sesekali menatap wajah Nara dengan tatapan penuh kekaguman. "Bagaimana keadaan bapakmu?" tanyanya setelah mereka mengobrol beberapa saat. "Bapakku sudah bisa diajak bicara. Beliau juga sudah mulai makan sedikit-sedikit." jawab Nara santai. "Syukurlah. Aku ikut senang mendengarnya. Semoga keadaan beliau semakin membaik." "Semoga, ya. Terima kasih untuk doanya. Kamu belum ada rencana kembali ke kota?"