"Kamu hati-hati di jalan, Nara. Sekali lagi maaf, aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang. Tadi aku sudah mentransfer uang tiga ratus lima puluh juta ke rekening kamu dan yang ini ongkos untuk kamu di jalan. Kalau ada apa-apa, jangan sungkan hubungi aku." Percakapan ini terjadi di halte mobil. Elang menyerahkan sebuah amplop yang isinya lumayan tebal pada Nara. Mata pria itu tampak berkaca-kaca, entah mengapa, melepaskan Nara terasa begitu berat. Perasaan yang sudah lama sekali tidak pernah ada di dalam hidup Elang semenjak meninggalnya sang nenek. "Elang, terima kasih banyak. Kamu sudah membantu keluargaku banyak sekali. Suatu saat nanti aku pasti akan ganti uang kamu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan kamu. Aku tidak tahu lagi akan bagaimana kalau tidak ada kamu sekarang." Nara te