"Minum dulu ini, biar kamu sedikit lebih tenang." Elang menyerahkan sebuah cangkir berbentuk kucing dengan warna orange ke Nara.
Aroma coklat green tea menyapa indra penciuman gadis itu. Dengan senyuman tipis, Nara menerima cangkir yang diberikan oleh Elang.
Lelaki itu kemudian duduk tepat di samping Nara. Dia menggunakan celana jeans hitam selutut dan kaos putih oblong. Aroma wangi maskulin tercium dari tubuh Elang. Rambutnya masih basah, sepertinya dia baru saja keramas.
Nara sedikit kecewa melihat noda merah yang ada di leher lelaki itu. Apa yang dikatakan lelaki yang hampir mencelakainya memang benar. Elang selalu saja hinggap di ranjang-ranjang para wanita. Walau hari ini dia bilang kalau dalam pengaruh wanita gila. Nara ingin percaya, tapi kenyataannya semua noda itu ada.
"Te
