Pagi ini, Yuda mendadak diajak bertemu oleh rektor kampusnya dulu. Sangat mendadak sekali. "Mas," panggil Afra tangannya sibuk memasangkan Yuda dasi. Yuda yang posisinya lebih tinggi dari Afra, dia menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah cantik di depannya. "Apa bee?" "Kalo pak Ismail nawarin kamu ngajar lagi gimana?" tanya Afra. Bukan niatnya mau melarang sang suami. Apalagi Afra tahu, kalau menjadi dosen adalah cita-cita suaminya sejak lama. "Kamu ngebolehin ngga?" Afra sudah selesai memasangkan dasi suaminya, d**a bidang Yuda Afra tepuk pelan. Kepalanya mendongak agar berhadapan dengan wajah sang suami. "Aku udah fikirin baik-baik. Menjadi dosen itu cita-cita kamu dari dulu, kita menikah bukan untuk menyudahi apa yang sudah kita mulai. Mungkin kemarin pas kita putusin bare