Pukul satu kurang, aku sudah siap di depan kos. Aku sudah mengabari Jenna kalau dia tidak perlu mengantarku, jadi anak itu tidak pulang dari kampus. Aku hanya perlu menunggu sepuluh menitan sampai Mas Dhika keluar. Dia membawa koper kecil berwarna hitam. Aku sendiri hanya membawa tas ransel mungil yang biasanya kubawa ke mana-mana. “Gocar-nya sedang otw.” “Oke.” Berselang beberapa saat, gocar yang Mas Dhika pesan akhirnya datang. Driver membantu meletakkan koper di bagasi, sementara Mas Dhika segera masuk di bagian belakang. Aku mendadak bingung, harus di mana aku duduk. “Kenapa masih berdiri di situ?” Mas Dhika menurunkan kaca jendela. “Saya duduk depan saja, ya—“ “Belakang. Ada hal yang mau saya tanyakan.” “Ah ... oke.” Setelah aku masuk, mobil pun langsung jalan. Perjalanan dar