Elena berbaring di apartemen, ia meminta Sintia untuk menyelesaika pekerjaan di kantor dan membatalkan semua rapat. Diego kembali ke perusahaan untuk mengurusi masalah Sanjaya dan Excelent. Pria itu harus mencari solusi agar kekasihnya bisa terlepas dari perjanjian pernikahan. “Apa yang Excel inginkan?” Elena memijit batang hidungnya. “Pria itu benar-benar gila.” Mata Elena terpejam. Wanita itu selalu berpakaian seksi ketika berada di rumah dengan celana pendek sebatas paha, kaos putih memperlihatkan perut rata dan tanpa lengan mempelihatkan tulang selangka serta d**a menggoda. Bel apartement berbunyi, dengan malas Elena keluar dari kamar dan berjalan menuju pintu depan, dengan pakaian santai, ia hanya berpikir Sintia, Mama dan Diego yang pernah datang ke tempatnya. “Siapa?” E