bc

Vengeance In Marriage

book_age18+
1.5K
IKUTI
22.6K
BACA
billionaire
dark
possessive
love after marriage
goodgirl
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Warning 21+

Excel Aliando, makhluk tampan yang Tuhan ciptakan dengan Kesempurnaan, terlahir sebagai pewaris kekayaan dan kejayaan kedua orang tuanya yang menikah tanpa cinta tetapi butuh pewaris luar biasa seperti Excel. Pria ini tidak percaya dengan cinta, ia merendahkan wanita menganggap mereka hanya sebagai penggoda yang dapat ia beli dengan uang dan dipermainkan hingga bosan.

Menikmati hidup dalam harta dan tahta serta mewarisi kemampuan bisnis kedua orang tuanya.

Ketenangan Excel terganggu ketika ia ditolak dan dihina oleh seorang gadis di kampus bernama Elena Sanjaya sebelum kelulusan mereka di depan umum dan siaran langsung. Penolakan itu memberikan rasa malu yang sangat menyiksa dan mengganggu Excel selama hidupnya sehingga pria itu harus balas dendam dalam pernikahan.

Elena Sanjaya dan Diego Almanzo adalah sepasang kekasih yang siap menuju pelaminan, tetapi pernikahan itu hancur begitu saja ketika sebuah buku nikah tertulis nama Elena dan Excel-Sahabat Diego yang hadir untuk membalas dendam masa lalu atas penolakan wanita itu dalam sebuah ikatan pernikahan.

Elena Sanjaya--Wanita yang menyimpan luka karena penghianat Papanya tetapi tetap tegar.

Apakah Excel berhasil balas dendam? Ataukah pria itu telah jatuh cinta dari awal? Bagaimana Kehidupan Excel dan Elena?

chap-preview
Pratinjau gratis
Awal Dari Dendam
Elena yang biasa disapa Elen sangat popular di kampus dengan usia yang masih sangat muda, ia akan segera menyelesaikan kuliah jurusan bisnis dan keuangan. Wanita yang bertahan dengan status single siap menggantikan papa dan mamanya untuk memimpin perusahaan keluarga. Bukan perusahaan besar tetapi cukup berada di kalangan terpandang dan bekerja sama dengan banyak perusahan.   Selama kuliah Elen berada di asrama, menghabiskan waktu dengan belajar dan menyelesaikan kasus beberapa perusahaan yang berada dalam masalah. Ia akan mendapatkan bayaran ketika solusi yang ia berikan berhasil bahkan beberapa perusahaan telah menawarkan jabatan bagus untuk Elen.   Elen telah menolak puluhan pernyataan cinta dari banyak pria, baik adik angkatan, teman satu kelas  kakak kelas dan bahkan dosen di kampusnya. Wanita mandiri yang bahkan berpikir  tidak butuh pria dalam hidupnya. Tidak ingin jatuh cinta karena ia tidak mau terluka dan terpuruk dalam kehancuran karena cinta.   Ini adalah pertemuan pertama Elen dengan pria sombong yang selalu menang sendiri bernama Excel seorang pria terkenal yang baru kembali dari luar negeri untuk mennyelesaikan kuliahnya yang tinggal menghitung hari. Pemilik sebagian saham kampus, menjadi idola semua wanita, angkuh dan memiliki banyak kekasih.   Excel pewaris tahta kerajaan bisnis raksasa yang hanya mempermainkan wanita karena luka yang telah orang tuanya berikan kepada dirinya, baginya tidak ada cinta yang tulus yang ada hanya kebahagiaan akan harta yang melimpah. Pernikahan bisnis antara Papa dan Mamanya sehingga tidak ada cinta, kelahiran Excel hanya untuk menjadi keturunan berharga tetapi kedua orangtuanya memiliki kekasih masing-masing.   Tumbuh dan besar dengan didikkan keras dan disiplin, membentuk Excel menjadi pribadi yang dingin dan kasar, memandang rendah semua wanita yang hanya hadir sebagai pemuas dunia dan hiasan semata. Excel sangat ahli dalam mengurus bisnis dua keluarga besar. Pria itu tidak akan pernah jatuh cinta pada wanita manapun, ia mampu membeli semua yang ia inginkan termasuk wanita yang paling terkenal sekalipun. Tidak ada wanita yang akan menolak ketampanan dan kekayaan dirinya.   Diego berada di dalam kamar sahabatnya yang baru pulang dari luar negeri karena urusan bisnis dan akan kembali ke kampus untuk menyelesaikan kuliahnya. Excel duduk di Sofa empuk melepas rindu keduanya.   “Bagaimana kuliah kamu tanpa diriku, apa kamu kesepian?” tanya Excel pada Diego.   “Sangat menyenangkan, aku jatuh cinta pada mahasiswi baru yang cantik dan cerdas tetapi sangat sombong.” Diego tersenyum pada Excel.   “Apa kamu menyatakan cinta kepadanya?” tanya Excel bersemangat.   “Ya dan aku langsung di tolak.” Diego tersenyum.   “Apa? Kamu di tolak?” Excel tertawa terbahak-bahak.   “Ya.” Diego menatap lurus pada dinding kaca kamar Excel yang langsung bisa melihat laut lepas.   “Pasti wanita itu hanya pura-pura menolak dirimu.” Excel menepuk pundak Diego.   “Kamu tahu, aku tidak akan jatuh cinta pada sembarangan wanita.” Diego menyenderkan tubuhnya pada dinding sofa yang ada di kamar Excel.   “Katakan siapa wanita itu aku akan membalaskan dendam untuk dirimu.” Excel menepuk pundak Diego.   “Aku tidak mau balas dendam, aku menghargai keputusannya yang telah menolak semua pria.” Diego tersenyum tampan.   “Tidak, aku akan membuat dia bertekuk lutut di hadapanku.” Excel tersenyum penuh percaya diri.   “Kamu tidak perlu melakukan itu.” Diego tersenyum tampan.   “Ayolah, bagaimana jika kita taruhan?” tanya Excel.   “Apa yang kamu inginkan?” tanya Diego.   “Jika aku ditolak, Vila kesayangan di tepi pantai akan jadi milikmu dan jika diterima, aku akan  mengambil Apartemen mewah milik kamu.” Excel mengangkat tangannya dan memberikan jari kelingking kepada Diego..   “Apa kamu yakin?” Diego beranjak dari sofa melihat jari Excel yang menggantung di udara.   “Tentu saja, apa kamu tidak berani?” tanya Excel.   “Jangan menyesal.” Diego tersenyum dan mengaitkan jari kelilingnya dengan Excel.   “Deal.” Excel tersenyum puas penuh keyakinan.   “Bagaimana cara kamu menyatakan cinta pada Elen?” Diego kembali duduk di sofa, ia sangat yakin Excel akan ditolak.   “Pernyataan cinta yang romantis dan tidak terlupakan.” Excel tersenyum.   “Baiklah, tidak ada yang tidak bisa kamu lakukan.” Diego mengambil buku dan membacanya.   “Apa kamu akan membantuku?” tanya Excel duduk di samping Diego.   “Aku tidak akan ikut campur.” Diego mengangkat tanganya.   “Baiklah, kamu cukup jadi penonton pertunjukan diriku.” Excel menepuk pundak Diego.   *** Sebuah mobil sport memasuki area parkir, Excel memperhatikam seorang gadis dengan pakaian elegan kemeja lengan panjang yang ia gulung rapi sampai siku dan celana berbahan katun berwarna hitam berjalan dengan santai dari Asrama masuk ke gedung kampus.   “Cantik.” Excel tersenyum, ia segera keluar dari mobil dan membuka layar ponselnya, sebuah pesan media dari Diego, foto dari Elena Sanjaya.   “Apa?” Excel terkejut karena wanita yang ada dalam foto baru saja melewati mobilnya.   “Baiklah, dia terlihat angkuh.” Excel berjalan masuk ke pintu kampus dan menuju ruangan rector untuk melaporkan diri. Pemuda itu berdiri di depan pintu dan mengintip.   “Elena, mampukah kamu ikut ujian online untuk mengejar kelulusan lebih awal?” tanya seorang Dosen kepada Elen.   “Tentu saja.” Elena tersenyum.   “Bagus, kamu bisa ikut kelulusan dengan angkatan tahun ini.” Dosen menyerahkan berkas kepada Elena.   “Terimakasih.” Elena keluar dari ruangan melewati Excel tanpa melihat sedikitpun.   “Apa di atidak melihatku?” tanya Excel pada dirinya.   “Excel, masuklah!” panggil Dosen pada Excel. Pemuda tampan itu tersenyum dan masuk menemui Dosen yang telah menunggu kedatangannya.   “Apa kamu melihat gadis tadi?” tanya Dosen itu.   “Ya.” Excel tersenyum.   “Dia adalah adik kelas kamu bernama Elena Sanjaya, tetapi akan lulus bersama dengan angkatan kalian.” Dosen tersenyum.   “Apakah dia sangat cerdas?” tanya Excel duduk di depan Dosen.   “Dia cerdas, cerdik, ambisi, rajin dan pekerja keras.” Dosen menyerahkan berkas tentang Elena kepada Excel.   “Sangat menarik.” Excel tersenyum, ia semakin tertantang untuk medapatkan Elena.   Seminggu berlalu untuk Excel memperhatikan Elena, mencari tahu tentang gadis popular di kalangan pemuda kampus itu, ia siap berperang dengan strategi yang luar biasa dan yakin akan membuat Elena menerima dirinya. Excel mempersiapkan pernyatakan cinta secara langsung melalui siaran sekolah.   “Halo Elen.” Excel tersenyum menunggu Elen di depan pintu Asrama wanita.   “Halo.” Elen tersenyum dan berlalu melewati pemuda tampan itu.   “Elen tunggu.” Excel menarik tangan Elen.   “Maaf, ada perlu apa?” Elena menarik tangannya.   “Aku mau berbicara dengan dirimu di aula kampus.” Excel menatap Elen yang melepaskan pegangannya.   “Kamu bisa bicara sekarang.” Elena melihat jam berwarna hitam yang melingkar di lengan kirinya.   “Jam makan siang, aku tunggu dirimu.” Excel tersenyum tampan.   “Baiklah.” Elena berlalu meninggalkan Excel.   “Menarik.” Excel tersenyum.   Jam makan siang tiba, Excel telah menunggu di panggung gedung Aula kampus dengan kamera menyala dari setiap sudut ruangan, Mahasiswi dan Mahasiswa duduk dengan rapi menunggu kejutan dari pria paling popular itu. Elena berjalan sendiri menuju Aula, ia berhenti di pintu melihat ada banyak orang di dalam gedung.   “Elena Sanjaya, silahkan naik ke atas panggung.” Terdengar panggilan dari microphone, Elena tersenyum, ia melangkahkan kaki naik ke atas panggung, melihat ruangan Aula yang telah di hiasi dengan bunga mawar merah dan balon berwarna putih berbentuk hati, sangat indah.   “Dia sangat percaya diri.” Excel menatap Elena.   “Kamu akan hancur Excel.” Diego tersenyum dari kursinya.   “Ada acara apa?” tanya Elena pada wanita yang sedang memegang mic.   “Aku akan memberikan mic pada Tuan Muda Excel.” Wanita itu tersenyum, menyerahkan mic pada Exel dan segera turun dari panggung.   “Halo Elena, perkenalkan namaku Excel Aliando.” Excel tersenyum menawan membuat semua wanita yang ada di dalam Aula berteriak histeris.   “Aku tahu.” Elena tersenyum.   “Maukah kamu jadi kekasihku?” Excel menekuk kakinya, berlutut  dan memegang cincin berlian indah di hadapan Elena yang tersenyum sangat cantik.   “Aku akan memberikan kebahagiaan dan kemewahan untuk dirimu.” Excel bersemangat.   “Elena Sanjaya, jadilah kekasihku.” Excel menyerahkan cincin berlian pada Elena.   “Maaf Tuan Muda Excel, aku bukanlah boneka atau mainan yang akan kamu buang ketika sudah bosan, aku juga tidak butuh kemewahan dari dirimu serta aku bisa membuat diriku bahagia tanpa kamu.” Elena tersenyum cantik.   “Aku menolak menjadi kekasih kamu.” Elena menutup kotak cincin berlian yang telah Excel buka.   “Apa?” Excel terkejut.   “Apa kamu tidak mendengarkannya?” Elena mengambil mic dari tangan Excel.   “Aku Elena Sanjaya menolak menjadi kekasih Excel Aliando, apakah ada yang mau bertanya alasannya?” Elena berdiri di tepi panggung.   “Ya, kenapa kamu menolah Excel?” teriak para Mahasiswi dan Mahasiswa yang ada di ruangan.   “Baiklah akan aku jawab, pertama dia adalah seorang playboy yang suka mempermainkan wanita, ketika bosan dia akan membuangnya begitu saja, kedua moto Excel adalah tidak akan pernah jatuh cinta, jadi untuk apa menjadi kekasih pria yang tidak mencintai kita.” Elena tersenyum dan semua orang tertawa.   “Tuan Muda Excel, terimakasih untuk tawaran menjadi kekasih kamu tetapi saya tidak tertarik.” Elena tersenyum dan memberikan mic kepada Excel yang terdiam.   Excel tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar,  dirnya telah di tolak  dengan sebuah senyuman dan hinaan. Dunia Excel seakan hancur, matanya memerah menatap tajam pada wajah cantik Elena yang tersenyum manis dan penuh kemenangan. Tidak ada tujuan apapun untuk penolakan itu karena ia memang tidak tertarik untuk berpacaran dan jatuh cinta.   Pertama kalinya dalam hidup pria itu mengalami kegagalan yang tidak berarti tetapi sangat memalukan, ditolak di depan umum oleh seorang wanita yang bahkan menyebutkan semua keburukan dirinya secara detail tanpa terlewatkan.   Kebencian terlihat jelas di mata Excel, ia menyimpan dendam dan siap membalas setiap penghinaan yang Elen berikan kepada dirinya. Kenyataan dari pribadi Excel yang tidak berani diungkapkan public dan hari itu wanita yang masih sangat muda membuka semua yang tersimpan rapi dengan beraninya.    

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

The Alpha's Mate 21+

read
148.3K
bc

OLIVIA

read
29.4K
bc

The Seed of Love : Cherry

read
113.9K
bc

Sweet Sinner 21+

read
879.7K
bc

Satu Jam Saja

read
594.1K
bc

Bukan Istri Pilihan

read
1.5M

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook