Elena duduk di tepi tempat tidur, ia hanya diam tanpa bicara dengan mata tertuju pad ataman yang ada di depan jendela kaca. Tubuhnya masih lemah dan Excel telah memindahkan dirinya ke kamar yang lain. “Apa kamu sudah baikan?” Excel berdiri di samping tempat tidur. “Aku tidak akan pernah baikan selama bersama kamu,” ucap Elena tanpa melihat Excel. “Dengar Elena, aku tidak pernah menyakiti kamu.” Excel mencengkram pergelangan tangan Elena. “Apakah kamu pikir ini tidak menyakitkan?” Elena menatap pada pada pegangan Excel yang telah mmebuat merah tangan putih itu. Dengan cepat pria itu melepaskan tangannya. “Kamu menyakiti tanpa menyadari.” Elena membuang pandangan. “Aku hanya ingin mendapatkan semua yang aku inginkan.” Excel memperhatikan Elena. “Bisakah kamu menge