Gaby ingin mengabaikan ancaman yang diberikan oleh Henry sebelumnya, namun hal itu justru membuat dirinya tak bisa fokus saat mempelajari semua dokumen penting perusahaan yang ada diatas meja kerjanya. Gaby membayangkan bagaimana sosok Henry yang memiliki dua tanduk di kepala sedang meruntuhkan perusahaan miliknya sembari tertawa jahat. “Huh!” Gaby mendengus kesal seraya menutup lembaran dokumen tersebut dengan kasar diatas meja. “Dia benar-benar menyebalkan!” Gaby menggerutu sembari bangkit dari kursi yang didudukinya, lalu segera melangkah keluar dari ruangan itu. “Lady!” Michelle menyapa Gaby yang hendak melintas di depannya. “Aku ingin semua peralatan kantor diruangan itu diganti dengan yang baru!” titah Gaby kepada sekretarisnya tersebut. “Aku tidak ingin menggunakan peralatan ka