“Pagi.” Sapaan itu membuat Alisa tersentak dari rasa kantuknya. Alisa pun sontak menoleh ke arah dapur, di sana terlihat Reyan tampak sedang memasak sesuatu. “Pak Reyan ngapain subuh-subuh di sini?” tanya Alisa, mengernyit heran melihat suaminya mengenakan appron. “Hari ini aku enggak ada kelas, jadi aku mau coba buat sarapan,” terang Reyan. “Tapi ini masih jam lima,” lirih Alisa. Reyan tersenyum menanggapinya. “Kamu sudah sholat?” tanya Reyan kemudian. Alisa mengangguk singkat. “Sudah,” jawabnya sembari berjalan menuju meja makan yang sudah tersaji beberapa menu sarapan. “Cobain,” ujar Reyan, menyuruh Alisa untuk mencicipi masakannya. “Cobain?” Alisa menatap makanan itu ragu. “Iya, cobain,” kata Reyan. “Ini sendoknya,” lanjutnya, menyodorkan sebuah sendok untuk Alisa pakai. Al