Reyan menatap jam dinding rumahnya, helaan napas berat kemudian terdengar dari diri pria itu. Magrib sebentar lagi akan tiba, tapi istrinya masih juga belum kembali ke rumah. Rasa cemas pun seketika itu tumbuh di dalam hati Reyan. Dia mencoba menghubungi Alisa, namun nomor Alisa justru tidak aktif. Rasa cemas Reyan pun kian mencuat, apalagi di luar sedang hujan deras. Reyan akhirnya memutuskan untuk mencari istrinya yang masih belum juga pulang. Tapi, saat Reyan baru membuka pintu rumahnya, terlihat Alisa berdiri tepat di hadapannya. Pakaian perempuan itu tampak basah kuyup, tak ada satu inci dari tubuhnya yang kering. “Pak Reyan, maaf saya pulang telat,” ujar Alisa. Reyan menghela napasnya pelan, merasa sedikit lega karena melihat istrinya telah pulang. “Masuk,” suruh Reyan kemud