Yang Terpendam

1704 Kata

Pagi itu, Alisa masuk kuliah seperti biasa. Dia berjalan menuju kelas mata kuliah yang harus dihadirinya pagi ini. Dalam perjalanan menuju kelas tersebut, Abel terlihat mengejar Alisa yang berjalan di depannya. “Lisa,” panggil perempuan itu. Alisa pun menoleh. Dia tersenyum saat Abel tiba di sampingnya. “Gimana, Sa?” tanya Abel tiba-tiba. Alisa mengernyit, tak paham dengan maksud pertanyaan Abel barusan. “Apanya yang gimana?” bingung Alisa. “Itu loh, lo jadi ikut ke rumahnya Farel apa enggak?” kata Abel, memperjelas pertanyaannya tadi. “Oh, itu ....” Alisa menggelengkan kepalanya. “Enggak,” ucapnya kemudian. “Udah gue duga sih, tapi enggak pa-pa, gue maklum kok lo enggak bisa ikut,” kata Abel. “Maaf, ya,” ujar Alisa. “Enggak perlu minta maaf, lo tenang aja, nanti gue sampaiin sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN