Hati Yang Lain

1034 Kata

Pukul sembilan pagi, kampus mulai ramai, banyak mahasiswa berlalu lalang masuk ke dalam kelas mata kuliah mereka. “Lisa.” Suara itu menggema, membuat Alisa yang tengah berjalan menuju kelas mata kuliah Etika Bisnis langsung menoleh ke arah suara itu berasal. “Hai, Lina,” sapa Lisa, tersenyum pada sosok perempuan yang memanggil namanya. Lina balas tersenyum, tapi tatapannya tampak sendu. “Gue turut berduka atas kepergian ayah lo, Sa,” ujar Lina. Alisa mengangguk pelan. “Makasih, Lin,” ucap Alisa sembari mengumbar senyumnya, menunjukkan kalau dirinya seolah baik-baik saja. “Maaf ya gue kemarin enggak bisa ikut dateng sama anak-anak yang lain ke rumah lo. Soalnya gue ada kegiatan organisasi di luar,” kata Lina. “Iya, enggak pa-pa. Santai aja,” balas Alisa. “Semangat, ya,” tutur Lina,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN