Bu Innes mengembuskan napasnya berat. Menatap putranya yang beberapa hari ini enggan berkomunikasi dengan orang luar. Farel terus mengurung dirinya di dalam kamar, tak mau keluar dari rumah semenjak Bu Innes membawanya pulang dari vila beberapa hari yang lalu. “Kamu mau sampai kapan diem di kamar terus, Farel,” tukas Bu Innes. “Kamu bahkan udah satu minggu lebih absen kuliah, kalau kamu di drop out gimana?” imbuhnya. Farel hanya diam. Pria itu sibuk memainkan game di ponselnya, dengan gamblang dia mengabaikan perkataan Bu Innes tanpa rasa takut sedikit pun. “Farel,” tegur Bu Innes, suaranya semakin terdengar lantang. “Mama lagi bicara sama kamu, Farel,” tegasnya. Embusan napas berat terdengar dari diri Farel. Pria itu dengan terpaksa mematikan ponselnya, lalu menatap ibunya yang sudah