Abel berdiri dengan perasaan cemas di depan ruangan Reyan. Gadis itu sudah berdiri di sana sejak satu jam yang lalu. “Abel?” Suara Reyan terdengar. Abel yang sudah menunggunya sejak tadi pun langsung menatap ke arah pria itu. “Kak Re ... eh, maksudnya Pak Reyan,” ucap Abel. “Iya, ada apa?” tanya Reyan. “Itu, Pak. Saya dateng ke sini mau tanya soal—” “Alisa?” terka Reyan. Abel langsung menganggukkan kepalanya. “Iya.” Reyan menghela napasnya pelan. “Kamu belum dapet kabar dari Alisa?” tanya Reyan. “Nomor Lisa enggak aktif, Pak. Aku ... eh, maksudnya saya, saya sudah hubungi dia dari kemarin, tapi nomornya enggak aktif sampai sekarang,” papar Abel. “Makanya itu saya dateng ke sini mau tanya ke Pak Reyan. Soalnya kemarin saya ada acara keluarga di Bandung, jadi saya enggak bisa date