Chapter 9 : Kesalahan Lebih Besar.

2033 Kata
“Jadi, ada apa kau mengundangku dengan sangat heboh dan darurat kemari. Kau tahu, kau baru saja merusak momen terberat dan juga teraneh dalam hidupku. Jadi jika kau berusaha untuk mengatakan kalau sesuatu yang ingin kau sampaikan adalah sesuatu yang tidak penting, aku tidak menjamin kau bisa keluar dari taman ini hidup-hidup.” Ancam Max kepada Vivianne dengan wajah serius dan juga menegangkan. Namun Vivianne tidak bisa menahan tawa melihat wajah Max seperti itu setelah dia mengetahui apa yang coba Max lakukan di rumah bordil itu. Pandangan Vivianne tentang Max benar-benar berubah sekarang.“Tentu saja ini karena misi yang kau jalankan membasmi keluarga Decipio. Sejujurnya, Brooks ingin menyampaikan ini kepadamu. Namun dia tahu sepertinya kata-katanya tidak lagi berguna kepadamu. Jadi dia terpaksa meminta bantuanku untuk menyampaikannya langsung kepadamu. Misi yang kau lakukan kemarin benar-benar tidak sesuai dengan ekspektasi kami semua para petinggi Guild. Ternyata yang kau lakukan berdampak semakin besar pada saat ini dan membuat kestabilan kerajaan menjadi tidak lagi utuh dengan semestinya.” Ungkap Vivianne. Max tidak mengerti dengan apa yang Vivianne sebutkan, karena dia sendiri tak paham apa-apa tentang kerajaan beserta politiknya. Max pun akhirnya duduk, sambil menutup mulut dan hidungnya menggunakan masker di bawah lehernya. Kepala dan rambutnya yang dia tutupi menggunakan bandana membuatnya tidak bisa dikenali sekarang. Hanya matanya yang masih terbuka dia gunakan untuk melihat sesuatu di sekitarnya. “Aku tak paham dengan apa yang kau coba katakan. Brooks sendiri yang memaksaku untuk melakukan misi itu dan juga membawa partner yang tak kuminta. Bagaimana ini bisa menjadi urusanku sekarang? Bukankah kalian seharusnya para petinggi Guild yang berkewajiban untuk mengurusi hal seperti itu? Sudah kuduga ini tidak sepenting yang kukira. Kau hanya membuang-buang waktuku saja Vivianne” Ujar Max kecut. “Sudah kubilang Max. Ini cukup rumit. Kau memang berhak menyalahkan kami atas ini semua. Namun untuk misi kali ini, hanya kau yang boleh melakukannya. Setidaknya, dengarkan dulu penjelasanku dengan detail. Dan mungkin kau akan paham dengan situasi yang kita hadapi sekarang.” Lanjut ujar Vivianne mencoba untuk menjelaskannya dengan mudah dan simpel kepada Max. “Aku tidak mempunyai banyak waktu. Dan setiap waktu dan juga detik yang aku habiskan benar-benar berharga. Mungkin saja pertemuan kita kali ini adalah pertemuan terakhir yang akan kita lakukan. Mungkin aku akan menghilang entah ke mana tanpa ada yang tahu di mana aku berada. Maka dari itu pergunakan waktu ini bersamaku sebaik mungkin sebisamu agar tidak membuat setiap detikmu terbuang sia-sia juga nantinya.” Ujar Max yang berbicara dengan sok tinggi padahal tidak memiliki esensi apa pun dalam setiap kata-katanya. Vivianne yang sudah lama bertemu dengan banyak orang mencoba untuk memahami fase di mana Max berada sekarang. Dia mungkin akan mencoba untuk membuat lawan bicara terpukau dengan bahasa yang telah ia buat dan juga membuat mereka sadar kalau mereka adalah orang yang keren. Padahal aslinya tidak sama sekali. “Memangnya kau mau pergi kemana hingga buru-buru seperti itu?” tanya Vivianne kembali. “Ke mana aku pergi dan apa yang kulakukan itu bukan urusanmu. Tugasmu sekarang hanyalah mencoba untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan misi yang sudah kulakukan kemarin. Ingat, waktumu benar-benar berharga saat ini.” Jawab Max kembali selalu menyebutkan soal waktu yang mungkin dia baru paham filosofi dan juga konsep tentang itu. “Baiklah, aku ingin mengingatkan sesuatu kepadamu. Kau tentu ingat apa sebenarnya monster kelas S itu bukan?” Max menunduk dan mengangguk dengan kalem menjawab pertanyaan Vivianne yang ditujukan padanya. “Tentu saja, Monster yang memiliki intelijensi tinggi yang setara atau melebihi manusia. Kenapa kau bertanya seperti itu kepadaku?” “Kau juga tahu kan kalau sebenarnya monster tingkat S itu tidak ada? Itu hanyalah rumor yang dibuat para petinggi dan juga guild-guild di Merlerh untuk membasmi ataupun membinasakan makhluk-makhluk yang memiliki potensi bahaya bagi manusia.” Jawab Vivianne. Dia menyadari sesuatu hal yang aneh dari Max saat dia mengucapkan itu, “Tunggu, kau tidak menyadari dan sadar akan hal itu sebelumnya? Kau berpikir monster kelas S itu benar-benar ada?” “Jika memang tidak ada? Lalu para Vampir itu apa? Mereka bergerak dan juga berpikir melebihi monster kelas A yang kutahu. Mereka juga pintar dalam berkomplot dan melakukan kerja sama. Mereka pantas menyandang predikat di atas A. Apakah hal seperti itu tidak cukup jelas bagimu Vivianne?” Bentak Max kepada penyihir itu mengundang perhatian beberapa orang di sekitarnya. Mereka berdua nampak seperti pasangan muda yang sedang berdebat akan sesuatu. Meskipun di antara kerumunan itu tak tahu berapa umur Vivianne yang sebenarnya. “Begini Max. Sebenarnya, Monster kelas S adalah predikat yang diberikan kepada Makhluk yang benar-benar berbahaya dan juga memiliki potensi untuk berkhianat dan menggulingkan pemerintahan. Kau tahu rumor dan desas=desus tentang para ras pemuja bumi yang bisa mengendalikan tanah dan bergerak tanpa harus berlari hanya dengan menempelkan kaki mereka di tanah yang bergerak? Mereka sebenarnya adalah manusia sama seperti kita Max! Namun karena mereka memiliki kemampuan spiritualitas dan juga daya sihir yang tinggi, kerajaan memutuskan untuk membasmi mereka dengan mencap mereka sebagai monster kelas S. Dan hal itu juga berlaku kepada para Vampir.” Ujar Vivianne lagi berusaha untuk menjelaskan segala kekeliruan yang sudah Max anggap hingga saat ini. “Para Vampir di zaman dahulu sebenarnya merupakan bangsa manusia namun dengan kekuatan dan juga insting yang lebih hebat daripada manusia. Namun mereka memiliki kelemahan yaitu harus mengonsumsi darah agar bisa tetap bertahan hidup. Mereka tetap berusaha damai dan ingin agar berada di bayang-bayang manusia biasa. Namun suatu ketika insiden terjadi. Mereka bergerak dengan beringas dan salah satunya adalah membantai keluarga dan juga desamu. Sampai sekarang, tidak ada yang tahu kenapa mereka bertindak seperti itu dan apa yang menyebabkan semua itu bisa terjadi.” Ungkap Vivianne menjelaskan masa lalu para Vampir. Saat mendengar itu, Max kembali menunduk. Dia mengingat masa lalunya kembali dan berusaha untuk menghadapinya. Vivianne merasa sedikit tidak enak karena mengatakan hal seperti itu di depan Max yang berusaha untuk melupakannya. “Apa kau tidak apa-apa Max? Maaf karena aku telah mengungkit masa lalu itu darimu. Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya tanpa harus tidak menyebutkan tentang insiden itu”. “Bukan masa lalu yang ku takutkan dan juga khawatirkan. Namun para Vampir itu memang layak untuk dibumi hanguskan dan juga dimusnahkan. Mereka membunuh semua orang di desa dan juga orang tuaku sendiri dengan keji. Dan saat aku datang di hadapan mereka yang berlutut memberi ampunan, mereka lupa dengan apa yang mereka perlakukan kepada keluargaku.” Ujar Max dengan rasa kebencian yang masih memuncak. “Aku tahu Max. Tapi sebenarnya, bukan itu tujuanku untuk berkata seperti itu kepadamu. Aku sebenarnya ingin memberi tahu. Bahwa kau salah membunuh dan juga memberantas semua Vampir di Merleth. Sangat fatal karena keluarga Vampir Decipio merupakan keluarga yang sangat berpengaruh di dalam Kerajaan Merleth. Kau membunuh mereka sama saja membuat musuh yang lain semakin mudah untuk menyerang kerajaan ini nantinya.” Lanjut Vivianne yang membuat Max sedikit bingung apa yang berusaha ia ucapkan. “Keluarga Decipio adalah satu-satunya keluarga Vampir di Merleth yang masih berhubungan baik dengan Kerajaan Merleth setelah insiden berdarah yang menimpa keluargamu itu. Bahkan, mereka menjadi donatur dan juga pembayar pajak terbesar dalam kerajaan hampir senilai 20 persen dari total keseluruhan pendapatan pajaknya. Dan karena kau telah membunuh mereka semua, otomatis kerajaan tidak akan mendapatkan pendapatan yang semestinya mereka dapatkan di akhir tahun ini.” Ucap Vivianne. Max menjadi paham bagaimana gentingnya situasi sekarang. “Terlihat sangat kacau, bagaimana mungkin para keluarga Vampir b*****h itu memiliki pengamanan yang sangat mudah untuk dijebol oleh orang sepertiku jika saja mereka memang keluarga yang penting. Dan juga jika memang ucapanmu benar, apakah aku menjadi buronan sekarang?” Jawab Max menjadi sedikit khawatir. Dia tidak ingin memusuhi kerajaan, bahkan dia belum pernah membunuh seorang manusia dengan sengaja sampai sekarang. Maka dari itu dia menganggap kalau permasalahan ini benar-benar sangat serius daripada yang dia duga. “Motif Keluarga Decipio membayar pajak dengan sangat besar karena mereka memiliki jiwa nasionalis yang sangat tinggi terhadap Kerajaan Merlerh. Namun Kerajaan justru tidak menanggapi dan juga merespon apa yang mereka inginkan dengan baik. Mereka tetap mengacuhkan keluarga Merleth meskipun pendapatan mereka paling besar di dapatkan dari keluarga itu. Sungguh sangat ironis sekali memang bagi Keluarga itu sudah mengorbankan semua yang mereka punya dan tetap tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan menjadi seorang bangsawan.” Ungkap Vivianne kepada Max. Pembunuh Vampir itu baru sadar kalau ada seseorang yang memiliki rasa cinta terhadap kerajaan sangat tinggi sampai-sampai mengorbankan segala yang mereka punya. “Namun untuk sekarang, kau tidak perlu khawatir. Kerajaan belum tahu tentang keadaan Keluarga Decipio karena anggota kita sedang berada di sana mengurus segala hal yang terjadi. Namun waktu kita terbatas. Kita harus membersihkan nama kita, terutama nama mu karena telah membunuh mereka semua dengan kejam. Guild Iron Hammer akan menjadi target kerajaan jika kita tidak berusaha untuk mencari tahu apa penyebabnya yang terjadi.” Ungkap Vivianne kepada Max. “Lalu apa yang kau ingin aku untuk lakukan? Dan kenapa harus aku yang melakukannya?” tanya Max kepada Vivianne di sana yang masih bingung kenapa dia harus terlibat di dalam misi menyebalkan ini. Vivianne memberikan kertas yang ia bawa sedari tadi. Kertas itu berisi keterangan misi yang harus Max lakukan untuk bisa membersihkan dan juga mencari asal-usul dari mana misi dari papan iklan itu berasal. “Aku tahu ini memang kesalahan kami. Namun aku ingin kau untuk mencari asal-usul siapa sebenarnya orang yang telah memasang misi tersebut di papan misi. Jika saja kau mengetahui motif dan tujuan sebenarnya dari orang yang telah memasang misi itu, kita bisa menjelaskannya kepada Kerajaan tentang apa yang sebenarnya terjadi nantinya. Dan aku ingin kau untuk melakukan misi ini karena aku yakin, mereka pasti mengenalmu sosok pemburu Vampir yang termahsyur di penjuru Merleth. Max menarik secarik kertas itu dari tangan Vivianne. Dia berusaha membaca semua tulisan yang sangat banyak di dalam kertas itu. Dan satu nama yang tidak asing menarik perhatian Max di sana, “Frello. Bukankah itu nama desa yang berada di sebelah tenggara Merleth? Apakah kau ingin aku agar pergi ke sana?” “Ya benar. Hanya informasi itu yang bisa kita dapatkan dari sosok yang telah memosting misi itu. Aku tahu itu terdengar sangat rumit dan merepotkan, namun aku yakin saat kau pergi ke sana kau akan mendapatkan sesuatu yang kau inginkan nantinya. Tapi jangan heran jika jalan dan juga jalurmu akan sedikit berkelok-kelok karena aku tidak bisa menjamin apa yang akan terjadi nantinya. Aku hanya meminta kau agar menjaga dirimu baik-baik Max. Aku tahu kau adalah orang yang kuat.” Nasehat Vivianne kepada Max membuat pemuda itu merasa cukup lega. “Aku masih merasa bingung akan suatu hal. Jika memang keluarga Decipio memiliki pengaruh yang amat sangat besar, bagaimana kalian bisa melewatkan detil itu dan membiarkan kami tetap berusaha untuk melakukannya? Bukankah Brooks adalah orang yang tahu akan sesuatu di dalam kerajaan karena masuk ke dalam dewan direksi perkumpulan para Guild di Merleth? Aku benar-benar bingung bagaimana kalian bisa melewatkannya. Apa kalian benar-benar bodoh?” Tanya Max sungguh kesal karena telah mendengar ini dari Vivianne. “Kau boleh mencaci kami sesuka hatimu Max, karena memang sulit untuk diakui, ini semua adalah salah kami karena tidak memeriksanya dengan akurat dan juga tidak melarangmu melakukannya. Keluarga Decipio benar-benar berada di bawah penglihatan kami dan saat kami menyadarinya, kami sudah tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi aku ingin bertanya balik kepadamu Max, jika saja kami melarangmu pada hari itu untuk melakukan misi membunuh salah satu keluarga Vampir terakhir, apakah kau memang berniat untuk tidak melakukannya dan menuruti perkataan kami?” tanya Vivianne kepada Max. Max hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan itu. Vivianne memang benar, Max mungkin akan tetap melakukannya jika Brooks maupun semua orang yang ada di Guild itu melarangnya. “Baiklah aku akan pergi untuk melakukan misi itu. Jangan lupa untuk memasukkannya ke dalam tabunganku saat ini semua selesai.” Ujar Max kepada Vivianne. “Eh tunggu sebentar Max, apakah kau berniat untuk melakukannya sendirian pergi ke sana?” tanya Vivianne dengan wajah sedikit khawatir, “Ya tentu saja. Aku lebih baik bekerja sendiri daripada harus bekerja sama dengan seseorang. Aku tidak cocok untuk memiliki partner. Kenapa kau bertanya seperti itu?” “Tidak, hanya saja jika kau memang membutuhkan bantuan, aku mau untuk menemanimu melakukan misi ini”. “Tidak usah, terima kasih. Kehadiranmu tidak akan membantu apa-apa selama aku menjalankan misi ini”.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN