Chapter 11 : Di Batas Gerbang Kerajaan

2019 Kata
Jacob mencoba menusuk Max dari belakang, dan Max dengan cepat bisa menghindari serangan itu meskipun sedikit goresan pedang berhasil mengenainya. Meskipun menggunakan pedang yang beratnya cukup untuk membuat manusia biasa merasakan encok dan juga pegal. Jacob bisa memanipulasi dan memutar pedangnya dengan mudah berusaha untuk menyerang Max kembali dengan serangan cukup cepatnya. Max pun akhirnya tertusuk mengenai bagian pinggangnya karena serangan Jacob tersebut.“Aku tahu kalau kau tidak memiliki manuver yang bagus saat bergerak dan melawan musuh dalam jarak dekat, maka dari itu aku berusaha untuk menyerangmu di jarak dekat dengan menggunakan pedang ini. Kau tidak akan bisa kabur lagi!” Hardik Jacob sambil menusuk Max dengan pedangnya. Tusukan itu tidak cukup dalam sampai mengenai organ dalam milik Max, tapi tetap saja itu cukup berbahaya karena kulitnya berdarah sekarang. Jika tidak segera di tangani, kemungkinan besar dia akan mati karena kehabisan darah. Namun Jacob sudah tahu, Max tidak akan mudah semudah itu. Para penjaga di sekitar gerbang mulai penasaran dengan apa yang di lakukan oleh Max dan juga Jacob. Jacob menyadari itu seraya melihat Sang Penjaga menyahut ke arah Max. “Hei, apa yang kalian lakukan di sana? Apa kalian tak apa-apa?” Max hanya diam tak ingin mendapatkan perhatian dari banyak orang yang berada di sana. Dia masih menahan sakitnya terkena tusukan pedang milik Jacob. “Tidak apa-apa Pak. Kami hanya sedang berlatih. Kami berada di dalam guild yang sama, Iron Hammer jika Anda tahu. Biarkan kami menyelesaikan bisnis kami ya pak!” Balas Jacob kepada penjaga itu dengan ramah. Jacob pun menggandeng bahu Max berusaha mengatakan kepada penjaga itu kalau mereka berdua merupakan kawan yang baik. Max sudah melepaskan pedang yang menusuk pinggang Max itu sekarang. Max juga terlihat ikut ke dalam peran itu berpura-pura di depan penjaga kalau mereka baik-baik saja dan tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka. Penjaga itu tidak dapat melihat apa yang dilakukan Jacob kepada Max sebelumnya karena pandangannya terhalang oleh sebuah tiang tepat di belakang penjaga itu. Jacob juga sudah menantikannya karena dia merencanakan ini semua sejak awal. Dia memang mengincar titik buta penjaga itu sehingga tidak ada yang bisa menyaksikannya melakukan serangan terhadap Max dengan brutal. Cara yang dilakukan oleh Jacob memang cukup licik karena memanfaatkan seseorang dengan titik butanya. Jacob melepas rangkulannya terhadap Max seraya penjaga itu kembali membalik ke arahnya semula. Namun meskipun penjaga itu tak tahu, orang-orang di sekitar mereka tahu apa yang terjadi. Namun mereka pura-pura tidak tahu agar menghindar dari segala kekacauan yang mungkin akan mereka terima. Orang-orang biasa memang memiliki hukum tak tertulis untuk tidak ikut campur dengan urusan para Hunter karena selain mereka tidak bisa menjaga diri mereka sendiri, mereka juga sangat membutuhkan jasa mereka di dalam kerajaan ini. Jika saja salah satu dari mereka membuat masalah, kemungkinan besar mereka tidak akan bisa menjalankan kehidupan mereka dengan normal dan berada di dalam bayang-bayang kekacauan masalah bersama para Hunter ataupun Mercenaries. Jacob melihat luka yang baru saja dia hasilkan kepada Max. Dan benar saja, Luka yang robek itu kembali tertutup dengan sendirinya dan darah yang keluar sudah kering seperti tak terjadi apa-apa. Kecurigaan Jacob tentang Max benar-benar terjawab dengan aksinya kali ini. “Lihat, namamu ternyata bukanlah mitos. Kau memang seseorang yang tak bisa disentuh, atau lebih tepatnya, tak bisa dilukai. Mari kita lihat seberapa jauh kau bisa bertahan dalam menahan luka!” Di samping gerbang kerajaan, ada sebuah gang kecil sempit dan kumuh yang tak dihuni atau ada siapa pun di sana. Jacob pun dengan tenaganya yang sangat besar menarik Max dan menendangnya di sana.  Dia mencoba untuk menghajarnya di tempat sepi dan tidak mengundang perhatian orang-orang lagi. Penjaga yang berada di depan gerbang itu sudah menaruh kecurigaan kepadanya dan dia tidak bisa memanfaatkan itu untuk mengelabuhinya kedua kalinya. Kesempatannya sudah habis dan dia harus memanfaatkan kesempatan lain yang tersedia saat ini. “Jacob, kau benar-benar tak menginginkan ini. Aku tidak peduli siapa kau di masa lalumu atau sekuat apa dirimu. Namun jika kau benar-benar meremehkanku, aku akan menghajarmu sampai Brooks memohon untuk menghidupkanmu kembali!” Ancam Max kepada Jacob. Namun Jacob hanya meringis dan tertawa mendengar itu. Dia langsung saja menebas Max dari depan mencoba untuk melukainya kembali dan mencari tahu seberapa banyak batas luka yang bisa diterima oleh Max nantinya. Sejak tadi, Max memang tidak mengeluarkan kemampuan maksimalnya karena dia takut bila mendapatkan perhatian dari banyak orang. Dia tidak ingin kemampuannya di ketahui dan membuatnya menjadi semakin populer dari pada sekarang. Max sudah cukup dikenal sebagai seorang hantu, mitos, atau pun rumor. Dia tidak boleh memberikan kemampuan aslinya kepada khalayak umum. Maka dari itu saat ini karena berada di tempat dan gang yang sepi, Max bisa mengeluarkan semua kemampuannya di depan Jacob untuk mencoba meladeni semua serangan yang dia lakukan sejak tadi. Jacob sudah menghalangi jalan Max sekarang dan membuatnya memakan terlalu lama. Di saat Jacob melompat untuk melakukan serangan dengan kekuatan dan momentum besar, Max dengan mudahnya menghindar dari serangan Jacob itu. Meskipun serangan Jacob cukup cepat untuk seseorang yang menggunakan pedang tapi serangannya mampu mudah sekali terbaca oleh Max. Dia bisa menghindari semua serangannya dengan mudah setelah Max tertusuk oleh pedang Jacob. Dan Max sendiri sebenarnya sengaja memberikan serangan Jacob berhasil masuk ke dalam Max agar dia merasa bisa sedikit lebih unggul daripada Max. Namun yang tidak Jacob tahu sekarang adalah semua serangan dan pola gerakan Jacob sudah terbaca dengan mudah oleh Max. Membuatnya mudah sekali untuk melawannya dalam sekali serang. Max sudah muak selalu menghindar dalam setiap serangan Jacob seperti seorang tikus yang selalu berlari dan menghindar dalam kejaran. Sudah saatnya sekarang Max melakukan serangan balik mencoba untuk mengambil dan meraih pedang yang di pegang oleh Jacob. Dia sadar kalau pegangan pedang milik Jacob tidak sekuat yang dia kira, ada celah di sana membuat Max bisa meraih dan juga mengambilnya dengan sedikit teknik dan juga kemampuan dasar miliknya. Max langsung saja memutar badannya membuat Jacob terkecoh mengira dirinya akan kabur padahal langsung saja mencoba untuk berhadapan dengan Jacob. Max menendang telapak kaki kiri membuat Jacob tak bisa begerak untuk sementara waktu. Dan Max langsung saja memukul siku milik Jacob membuatnya menjatuhkan pedang yang dia genggam sekarang. Max menarik lagi kaki kanannya dan menendang badan Jacob yang lebih besar dari pada badannya membuatnya terpental cukup jauh menabrak tembok di pinggir-pinggir lorong gang tersebut. “Aku tidak menyangka kalau kau adalah seorang yang menggunakan pedang. Bisa-bisanya semudah itu untuk aku hancurkan dan juga lepaskan dari belenggumu. Katakan padaku. Apa kau memang lulusan dari akademi Brantford? Karena kalau memang iya, kau mungkin lulusan paling buruk yang pernah mereka hasilkan.” Hina Max di depan Jacob yang sedang tersungkur. Dia pun langsung saja mengambil pedang yang ada di tanah itu, melihat kalau pedang itu benar-benar indah dan sangat memukau dengan adanya cahaya kristal di tengah-tengahnya. Max merasa tidak enak karena pedang seindah ini harus digunakan oleh orang sebodoh Jacob. Tapi karena merasa itu tidak bisa di gunakan lagi nantinya, Max pun membuang pedang itu jauh-jauh dari Jacob. “Dasar sialan! Apa yang kau lakukan kepada pedangku!” Teriak Jacob benar-benar marah. Dia langsung saja berdiri dan menyerang Max dengan pukulannya. “Jika kau berpikir aku tidak bisa apa-apa tanpa pedangku, maka kau benar-benar salah. Pukulanku bisa meremukkan muka dan juga tubuhmu berkali-kali tanpa aku harus melihatnya!” Namun saat Jacob bergerak, Max sudah mengacungkan Revolvernya ke arah Jacob, mengancam akan menarik pelatuknya jika Jacob bergerak lebih jauh daripada posisinya sekarang. “Dan jika kau berpikir aku tidak bisa melakukan apa-apa tanpa senjataku, kau juga salah. Namun untuk sekarang, posisiku lebih unggul dari pada dirimu. Aku ingin kau bergerak perlahan ke belakang dan pergi dari sini sebelum peluru yang ada di revolverku ini menembus tengkorakmu. Kau tidak ingin dikenang oleh orang-orang Guild sebagai seorang pembangkang kan? Maka dari itu cepat berlarilah mulai sekarang!” Tidak memasang wajah takut ataupun ngeri, Jacob malah meringis seperti menantikan sesuatu yang sangat menyenangkan. Wajah itu malah membuat Max sedikit merinding karena dia tidak nyaman meliha wajah Jacob yang mengerikan seperti itu, “Usaha yang bagus Max. Tapi aku tidak bisa berhenti sampai di sini. Aku harus mencoba untuk mencari tahu siapa dirimu sebenarnya dan mendapatkan kekuatan yang kau miliki!” Teriak Jacob dengan sangat histeris. Meskipun diam sekarang, Jacob masih tak membuat gerakan yang mencurigakan di mata Max. Membuatnya sedikit curiga dengan rencana apa yang akan Jacob lakukan kepadanya. “Teman-teman, Sekarang!” dari balik bayangan gang-gang sempit itu, muncul orang-orang dengan penampilan lusuh dan juga tidak kalah berantakannya dari yang Jacob punya. Kebanyakan dari mereka memiliki bau busuk dan juga pakaian yang tidak tertata dengan rapi. Mereka datang dari belakang Max dan langsung saja mengunci siku dan juga kakinya membuatnya tak bisa bergerak. 4 orang tepatnya datang dari balik gang tersebut dan membuat Max kaget sampai-sampai refleksnya belum siap untuk menghindar dari serangan orang-orang tersebut. Revolver Max dipukul dan membuat satu desingan dan terjatuh ke bawah. Suara itu benar-benar membuat keheningan di dalam gang ini pecah dan khalayak umum sepertinya bisa mulai mendengarkan apa yang terjadi di gang tersebut. Sedangkan Jacob mulai berjalan perlahan-lahan mendekati Max mencoba untuk menghampirinya dan menyerangnya saat berada dalam masa kesulitan seperti ini. “Kau tahu satu hal yang membuatku iri kepadamu adalah popularitas dan namamu di dalam Guild. Kau dikenal sebagai seseorang yang sangat ditakuti dan menatap matamu saja membuat mereka benar-benar bergidik ngeri. Namun aku tahu, kau bukanlah manusia biasa. Kau adalah monster sama seperti mereka di luar tembok menunggu untuk dibasmi. Meskipun surat di papan misi belum menyantumkan namamu, aku bersedia dengan baik hati melakukannya bahkan tanpa imbalan apa pun.” Ujar Jacob berada tepat di hadapan muka Max sekarang. Dengan satu pukulan momentum tinggi, Jacob menghajar muka Max dan membuatnya mengeluarkan ludah dari mulutnya. “Mari kita lihat sekarang, apakah monster ataupun mitos yang diagung-agungkan oleh orang-orang di Guild benar-benar semenakjubkan itu untuk dilakukan. Jika saja mereka dapat melihat apa yang kulihat sekarang, mungkin kau akan terbakar di dalam api penyucian dan membuat berada lebih rendah dari tingkat C.” Jacob memukul Max lagi, sementara orang-orang yang menahan Max terlihat sangat girang saat Jacob melayangkan setiap pukulan mendarat ke badan dan juga muka Max. Max hanya diam untuk saat ini, tak melakukan apa-apa. Bahkan mengeluarkan kata-kata untuk membalas hujatan dan juga cibiran Jacob pun saja tidak. Justru hal ini membuat Jacob sedikit curiga, dia takut jika Max menyimpan sesuatu di dalam benak kepalanya sebuah rencana dan menunggu waktu yang tepat untuk langsung dia selesaikan. “Ada apa denganmu, kenapa kau tiba-tiba membisu? Apakah pukulanku terlalu keras mengenaimu sampai otakmu berhenti berfungsi sekarang?” Dengan darah di mulut dan giginya, Max tersenyum meringis sambil mendongakkan matanya ke atas menatap Jacob. Tatapannya terlihat sangat menakutkan seperti hendak ingin membunuh seseorang. Namun tangan Max yang terikat dan terjebak sekarang tidak membuat Jacob menjadi takut akan tatapan Max soal itu. Dia merasa kalau dia hanya akan menggertak sekarang, “Jika kukatakan kepadamu, bahwa aku adalah orang yang bertambah kuat semakin aku terkena pukulan. Apakah kau akan mempercayainya?” Jacob secara refleks bergerak mundur. Dan dia langsung saja memukul dan memelintir lengannya sendiri berusaha lepas dari kungkungan lengan para berandalan tengik itu. Dia menghempas mereka berdua yang berada di belakangnya dan menariknya ke depan membantingnya secara bersamaan. Sementara dua orang yang lain berada di samping kiri dan kanannya ia pukul dan juga tendang secara bersamaan di bagian hidung dan matanya membuat mereka tak bisa bergerak dan sedikit tergentak dalam waktu yang cukup dekat. Max tidak mencoba untuk membuang celah atau momentum yang dia punya sedikitpun saat ini. Sementara Jacob terus saja bergerak mundur tak percaya kalau Max bisa lepas dari kungkungan itu dengan sangat mudah. Ia benar-benar merasa takut akan sosok Max sekarang. Jacob merasa mungkin inilah yang dirasakan para Vampir saat pertama kali melihat Max mengetahui kalau nasib mereka sedang berada di dalam ujung tanduk tangan Max sekarang. Untungnya, Revolver milik Max tidak berada jauh darinya. Dengan santainya dia mencoba untuk memeriksa peluru yang masih terpasang di dalam Revolver miliknya tersebut. Masih tersisa 4 peluru untuk ditembakkan. Tanpa berpikir panjang, dia pun langsung saja menembakkan dua peluru tepat di badan Jacob membuatnya tersungkur di tanah. Dan sisa peluru lainnya dia tembakkan ke berandalan yang masih bisa berdiri. Max pun akhirnya pergi meninggalkan Jacob tanpa mengatakan apa-apa di gang itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN