Chapter 15 : Ksatria Frello (Part 2)

1043 Kata
“Pemuda. Siapa dirimu. Apa yang kau lakukan berada di tempat ini?” tanya Mosko kepada Max yang berdiri memandang sesuatu di sekitarnya sekarang. “Namaku adalah Max. Aku adalah seorang Mercenaries dari Kerajaan Merleth, mereka mengirimkanku karena mendengar ada sebuah serangan Gargoyle terjadi di sekitar daerah ini.” jawab Max dengan mudahnya kepada Mosko. “Aneh, padahal penyerangan ini belum terjadi untuk dalam waktu yang cukup lama. Tidak ada warga dari kami yang berhasil keluar untuk memberikan kabar kepada orang-orang di luar sana. Bagaimana kalian bisa tahu tentang para Gargoyle ini?” “Entahlah. Tapi aku dengan jelas mendapatkan misi untuk pergi ke sini. Tapi memangnya, apa yang terjadi sebenarnya dengan kota ini? Bagaimana mungkin penyerangan secara tiba-tiba itu membuat para Gargoyle menyerang desa ini?” tanya Max mencoba mencari informasi tentang desa ini. Dan untuk sekarang, Max yakin kalau desa ini adalah desa Frello. Terlihat dari berbagai banyak tulisan tersebar di penjuru desa ini, banyak sekali tulisan yang menyebutkan tentang Frello. Max sepertinya tidak salah telah menumpang bersama mereka pergi ke tempat ini untuk menyelesaikan misinya. “Entahlah, tapi yang jelas kami bisa merasakan sebuah sin-“ Sebelum Mosko melanjutkan kata-katanya, Larissa menahan pria itu untuk tidak berbicara terlalu jauh dengan memotong pembicaraannya, “Apakah kau memang berniat untuk memberitahukan informasi segenting itu kepada pria ini? Kita bahkan belum mengenal siapa dirinya! Apakah kau tidak tahu bagaimana pamor para Mercenaries di Kerajaan Merleth? Mereka hanya akan bergerak jika mencium bau koin dan juga uang di sana. Dan siapa pun yang telah memanggil dia ke sini, kita tidak mempunyai uang untuk membayarnya!” Tegas Larissa kepada Mosko. “Aku bingung dengan dirimu, saat kita berlari menggunakan kuda di tengah hutan, kaulah yang memaksa kita untuk terus menyelamatkannya. Dan saat kita sudah membawanya kemari, kau berubah menjadi tidak mempercayainya. Ada apa yang terjadi denganmu Larissa!” Tegas Mosko kembali berusaha mempertanyakan keputusan yang diambil oleh ksatria wanita itu. Max juga baru tahu kalau sejak awal itu adalah keputusan Larissa untuk menyelamatkannya. “Aku memang berniat untuk menyelamatkannya. Namun tidak untuk memberikan semua informasi tentang desa ini kepada dirinya. Banyak hal yang harus kita ketahui tentang dirinya sebelum kita benar-benar memutuskan kalau dia layak kita anggap sebagai seorang sekutu atau tidak!” “Apakah kau sadar dengan kondisi kita sekarang Larissa!? Banyak prajurit desa yang sudah tumbang karena serangan dadakan tersebut. Dan jika kita tidak menerima bantuan dari pihak luar, maka kemungkinan besar kita akan dihancurkan secara perlahan-lahan oleh para Gargoyle itu! Kita tidak bisa menahan mereka selama mungkin karena waktu dan juga sumber daya yang kita punya sangat terbatas. Untuk sekarang, dengarkanlah kata-kataku dan juga nasehatku walaupun kau tidak pernah ingin mencoba menurutinya!” Mosko terlihat sangat kesal dengan Larissa sekarang. Mungkin Mosko sudah mengenal sosok Larissa sebenarnya sehingga dia tidak sabar mencoba untuk memberitahunya. “Nona, yang pria katakan ini benar. Aku tidak berusaha untuk menghancurkan desa dan juga penduduk kalian yang sudah hancur. Aku kemari memang berniat untuk membantu kalian,” Ucap Max berusaha untuk membujuk Larissa dengan kata-katanya. Meskipun dia tak pandai untuk bercakap-cakap dengan orang lain, Max bisa tahu apa yang menjadi ketakutan dan keinginan terbesar manusia. Dan dalam kondisi seperti ini, Max sadar kalau Larissa benar-benar berada di dalam kondisi yang sangat frustasi. “Dan untuk masalah bayaran itu, tenang saja. Sang pemilik misi ini sudah membayarkan kami sejumlah uang sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk kehabisan sumber daya nantinya.” Ucap dusta Max lagi. Dia tidak mungkin mengatakan tujuan sebenarnya pergi ke desa ini hanya untuk mencoba mengetahui siapa yang menyuruhnya membunuh keluarga Alinzar dalam keadaan super kacau seperti ini. Max akan mencoba untuk melakukan misi utamanya saat semuanya sudah siap dan dia memiliki kesempatan untuk melakukan itu. Larissa terus saja memalingkan mukanya dan tidak menatap wajah Max. Sementara itu Mosko berjalan ke arah Max mencoba untuk memberitahunya informasi penting tentang desa ini. “Dengar Tuan. Meskipun dia adalah seorang ksatria dan tampak seperti seorang ksatria, jauh di dalam hatinya dia masihlah seorang anak gadis yang lugu. Dan aku menghimbau kau agar harap maklum dengan kondisinya yang sekarang.” “Siapa yang kau bilang seorang gadis kecil! Gadis kecil ini akan dengan mudahnya menggorok lehermu sekarang dengan pedangku ini!” Max tak percaya ksatria yang telah menangis dan membentak beberapa saat lalu berubah menjadi seperti sekarang yang bertingkah benar-benar layaknya seorang anak kecil. Mungkin maksud Larissa ingin bermuka garang dan mengancam Mosko, namun tampaknya itu tidak bekerja dengan baik karena itu malah membuatnya semakin menggemaskan. “Beberapa hari yang lalu, kami mendapatkan sebuah energi sihir yang sangat masif dan juga besar terletak di dalam hutan. Kami menemukan seorang pemuda yang tergeletak dan tak berdaya di sana. Para prajurit yang melaporkan mengatakan kalau kemungkinan besar itu adalah energi negatif yang memuncak ke dalam tubuh dari pemuda linglung itu. Para Prajurit pun berinisiatif untuk menyelamatkannya dengan membawanya ke dalam hutan. Namun beberapa saat kemudian, energi negatif itu kembali muncul meledak dengan sangat tinggi memanggil para Gargoyle itu ke desa ini.” Jelas Mosko tentang keadaan desa. Meskipun belum menyebutkan siapa pemuda itu sebenarnya, Max sadar kalau dialah penyebab semua kekacauan ini. “Kami menduga kalau sinyal yang diterima oleh para Gargoyle itu berasal dari pemuda itu. Alhasil kami mengusirnya dari desa takut jika penyerangan akan semakin memanas dan juga masif. Namun ternyata yang kami sangka tidak berjalan dengan semestinya. Ternyata pemuda itu bukanlah sumber dari segala kekacauan yang terjadi, melainkan kunci dari semua yang akan terjadi. Kami tadi mencoba untuk kembali ke dalam hutan untuk menemukan keberadaannya. Beberapa dari kami bisa selamat dari serangan gargoyle itu. Dan meskipun begitu kami tidak bisa menemukan di mana dia berada sekarang.” Ungkap Mosko kepada Max. Jika memang situasi segenting itu, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk sekarang kecuali memang harus pergi dan mencari keberadaan pemuda itu. “Untuk sekarang, kita harus pergi ke dalam kastil dan mencari tahu kepada para warga bilamana mereka memiliki cara lain untuk menghil-“ Tiba-tiba entah dari mana sebuah batu besar terlempar mengenai tubuh Mosko. Mosko yang tidak bisa menghindar langsung saja terinjak batu itu bersama dengan tembok di belakangnya. Max yang mempunyai refleks super cepat berhasil menyelamatkan dirinya sendiri bersama dengan Larissa. Sementara Mosko dengan sangat tiba-tiba, harus mati dan tubuhnya hancur menyisakan darah dan juga dagingnya menempel di batu tersebut. “MOSKOOOO!!!!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN