“Oh, ini temen aku, Yang.” Ilham melirik cewek itu, lalu kembali menatap Ajeng dengan senyum kikuk yang mungkin dibarengi perasaan takut. “Aku sama dia sengaja ke sini buat beli cemilan. Biar nggak bosen nugasnya.” Ajeng mengangguk sambil tertawa sinis yang tentu saja dia sembunyikan. Mengetahui kebohongan Ilham seolah memberinya semangat untuk meladeni tingkah cowok itu. Cewek itu mengulurkan tangan ke hadapan teman sang pacar. “Salam kenal. Aku Ajeng, pacarnya tukang bohong.” Ajeng menatap cewek itu dengan tatapan skeptis, seolah olah menantang. Seolah olah ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak sebodoh yang dikatakan Ilham. Apa pun niat cewek ini mau pun sang pacar sampai sampai rela membohonginya, dia ingin memberi tahu kepada mereka bajwa dirinya tidak sebaik itu. Cewek itu memba