"Aku mau pulang!" Amira sudah masuk ke ruangan Rafa dan berdiri di ambang pintu seraya berkacak pinggang. Rafa yang sedang terdiam sedikit terdongak saat wanita itu masuk tiba-tiba. "Apa kau bilang? Perkejaan mu di sini belum selesai, nona cantik! Kau bahkan belum melakukan apa-apa untuk ku." Mendengar itu Amira semakin murka, matanya menyalang tajam penuh amarah. "Apa yang kau harapkan lagi dengan kehadiran ku di sini, Rafa? Bukankah kau sudah cukup puas setelah berhasil mencapai tujuan dan keinginan mu? Kau sudah berhasil membongkar perselingkuhan Reyhan agar hatiku semakin hancur. Puas, kan?" Amira mengatur laju napas bercampur amarah di dalam d**a, ia memang hanya membahas tentang hatinya, ia sengaja tidak menyinggung tentang sikap seenaknya Rafa di ruang rapat tadi karena merasa i