Part 60. Takaran Bahagia

1905 Kata

Karin mengedip beberapa kali. Mendengar bagaimana Naya berucap, sangat jelas jika wanita ini benar-benar mengenal sosok Abi. Tanpa sadar, ada rasa ingin tahu menggeliat. Bagaimana dulu hubungan mereka? Apakah Abi juga semanis itu pada saat bersama Naya? Karin menarik nafas panjangnya—perlahan. Tidak ingin menimbulkan kecurigaan teman bicaranya. “I’m happy for both of you. Kalau kalian nikah, kalian bisa pakai ball room hotel Kanaya. Gratis.” Naya terkekeh setelah mengucapkannya. Melirik sang suami yang tersenyum dari spion tengah. Karin hanya bisa terperangah. Senang?? Tentu saja. Belum apa-apa mereka sudah mendapat endorse gedung. Luar biasa bukan? Tapi masalahnya, kapan mereka bisa menikah? Sedang restu dari orang tuanya masih belum didapat. Mengingat hal itu, raut wajah Karin berubah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN