Abi masih belum memberitahu seorang pun, mengenai hubungannya dengan Karin. Kepergiannya ke Jakarta kemarin juga masih tersimpan rapat—tanpa ada yang tahu. Sejak tiba di kantor hari ini, dia sibuk dengan pekerjaan, dan baru berhenti ketika sudah tidak bisa menahan kantuknya. Hanya untuk menyeduh kopi, karena tidak ingin tertidur. Saat ini, Abi sudah bukan jomblo yang hanya akan berada di dalam rumah, atau rumah sahabatnya di malam minggu. Ada kekasihnya yang harus ia kunjungi. Apalagi, Karin tinggal di kota yang berbeda. Dia harus bisa menyelesaikan pekerjaannya, hingga tidak perlu lembur di hari Sabtu. Hanya dengan mengingat hari Sabtu—yang masih cukup lama itu pun, sudah mampu membuat perut Abi bergolak akan rasa bahagia. Abi menoleh, setelah mendengar tanya yang terlempar dari mulut