Part 55. Pembelaan Vandi

1874 Kata

Vandi tiba di rumah orang tua Karin, tidak lama setelah Karin turun ke ruang makan. Karin bersyukur, pria itu benar-benar datang ke rumah orang tuanya. Dia sendiri bahkan tidak bisa menikmati makan malam—dibawah tatapan tajam sang Mama. Orang tua Vandi hanya sesekali meliriknya. Meski begitu, ia sadar diri, dan merasa tidak nyaman. “Wah… kebetulan sekali nak Vandi datang. Ayo… sini ikut makan sekalian.” Sang nyonya rumah beranjak dari tempat duduk, saat melihat calon menantu idamannya melangkah memasuki ruang makan. Terlalu senang melihat seorang pemuda yang ia yakin akan bisa menjadi pasangan yang terbaik untuk putrinya. “Terima kasih, Tante.” Vandi mengulas senyum ke arah Mama Karin yang bahkan keluar dari sela antara meja, dan kursi untuk menyambut kedatangannya. Memeluk, lalu memberi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN