Part 56. I Miss U, I Love U

1846 Kata

“Thank you, Van,” ujar Karin sembari tersenyum. Setelah lebih dari tiga puluh menit Karin harus menahan diri untuk tidak berteriak, ketika sang Mama membeberkan semua kekurangan Abi di depan Vandi, dan orang tuanya—akhirnya, ia bisa menghembuskan nafas lega. Bukan karena Ibunya tersebut akhirnya merelakan calon mantu potensialnya lepas, lalu bersedia menerima Abi. NO! Di mata Mama Karin, Abi tidak memiliki kelebihan apa pun. Pria itu hanya dianggap seperti seonggok sampah, yang tidak memiliki manfaat, dan harus segera disingkirkan. “Abi??” Vandi mengulas senyum. Karin mengerjap, lalu menatap pria yang baru saja menyebut nama seseorang, dengan alis yang berkerut. Mengerti maksud tatap mata Karin, Vandi meluruskan sepasang bibirnya, sebelum kembali bersuara. “Pria itu … Abi???” Karin kem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN