Pecundang

1759 Kata

-33- Pria berjas hitam itu masih berdiri di depan jendela yang menghadap ke luar gedung perkantoran. Tangannya dimasukkan ke saku. Tubuh tegak menatap langit senja yang menggelap. Zayan berulang kali menghela napas berat. Entah kenapa semakin ke sini dia semakin sulit untuk membagi waktu yang adil buat kedua istrinya. Beban kerjaan yang ditanggung pun semakin banyak, dia sangat kewalahan mengatasinya. Padahal Malik, Ferdi dan asisten-asistennya sudah bekerja keras untuk membantu agar semua bisa diselesaikan dengan baik. Akan tetapi, tetap saja Zayan sering merasa kelelahan dan ingin sekali beristirahat sejenak. Berlibur ke tempat-tempat yang menyenangkan. Namun, di situ permasalahan kembali muncul. Siapakah di antara kedua istrinya yang akan diajak serta? Bila dia mengajak Dahayu, I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN