-32- Rintik hujan sore itu semakin membesar. Aroma khas tanah yang terkena air memenuhi area halaman belakang rumah dua lantai tersebut. Sang pemilik memandangi air yang turun itu dengan tatapan kosong. Pikirannya mengembara ke mana-mana hingga tidak menyadari bila seseorang telah berada di sampingnya. "Ma, acara besok jam berapa?" tanya Zayan sambil menggulung lengan kemeja hijau muda hingga batas siku. "Jam tujuh, emang Papa jadi mau datang?" Dahayu balas bertanya sambil menengadah. "Jadi dong, kan ini acara penting buat Mama. Papa pasti hadir." Zayan berpindah duduk di sebelah kiri sang istri. Ikut memandangi hujan yang kian deras yang sedikit menenangkan perasaan. "Bukannya besok harusnya Papa ke tempat Ivana?" Zayan menoleh,"Nggak apa-apa, dia udah ngizinin. Papa ke sananya l