Nightmare - 18

2000 Kata

BAB 18 Hujan jatuh tak pernah tahu membasahi apa, tapi air mata tahu ia jatuh untuk siapa. ΔΔΔ Arion keluar dari dalam kamar mandi Kaila, sudah memakai pakaian santai yang dibelikan oleh Kaila tadi. Celana selutut, dan kaos polos berwarna mocca. Arion terlihat lebih baik dari sebelumnya, terlihat lebih bernyawa. "Kaila, boleh aku pinjam bantalnya?" pinta Arion pelan, sedikit canggung. Kaila menoleh sekilas, kemudian menghela napasnya. Setelah Kaila mengiyakannya, Arion mengambil satu bantalnya. Dia duduk kembali di sofa single milik Kaila, memang hanya terdapat dua buah sofa single di kamar gadis itu. Kepala Arion masih terasa pusing, ingin berbaring tapi tak mungkin meminta izin pada Kaila untuk berbaring di atas tempat tidurnya. "Kalau mau berbaring, berbaring di sini aja." Kaila m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN