BAB 17 Tak ku sangka, kamu-lah penyebab kebahagiaan dan kehancuranku. ΔΔΔ Kaila mengernyit, dia memijat pelipisnya. Ketukan pada pintu berandanya membuat Kaila terbangun dari tidurnya. Sesekali orang itu memanggil namanya. Kaila melirik jam kecil berada di atas nakasnya, menunjukkan pukul duabelas lewat empat puluh lima menit. Apa itu Arion? Tidak ada orang lain yang berani memanjat beranda kamarnya kecuali Arion. Tapi apa yang dilakukannya malam-malam begini? Perlahan, Kaila turun dari tempat tidurnya, melangkah pelan ke arah pintu berandanya. Mengintip sedikit dari celah gordennya. "Kai, ini aku Arion." Dia menyandarkan kepalanya pada kaca pintu beranda Kaila. "Kaila, apa kamu sudah tidur?" katanya lagi, dari luar. Kaila masih bisa mendengarnya. Arion kembali mengetuk pintunya,