Bab 13. Rafa Darah Tinggi

1128 Kata

Gadis itu mendesah pelan sembari menyelesaikan cuci piringnya, teriakan Rafa ia hiraukan, anggap saja angin lalu. Dan, sudah tentu pria itu tidak menyukai sikap seperti itu, berasa ia tidak dihormati oleh Nina. Lantas, Rafa mendekat membawa kemarahannya. “K-Kamu!” sergah Rafa, tangan Nina ditariknya dari atas wastafel. “Akh,” jerit Nina saat tangan besar itu mencekalnya dengan kuat, lalu menarik tubuhnya hingga terhuyung dan membentur dinding dapur, kemudian pria itu melepaskan cengkeramannya dengan kasar. Nina kali ini benar-benar terkesiap dengan sikap kasar Rafa, tetapi ia tidak boleh menampakkan ketakutannya, justru tipe pria itu harus dilawan bukan didiamkan begitu saja. Rafa meraup oksigen sedalam-dalamnya usai menghempaskan tubuh Nina ke arah dinding, seharusnya ia tidak melakuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN